Terlalu Baik ? Ini 7 Tanda Kamu Sering Hanya Dimanfaatkan

Menjadi orang baik memang hal yang mulia. Dunia butuh lebih banyak orang yang peduli dan peka terhadap perasaan orang lain. Tapi sayangnya, terlalu baik juga bisa jadi bumerang.
Kalau kamu selalu berusaha menyenangkan semua orang dan takut bikin orang kecewa, bisa jadi kamu termasuk orang yang disebut “people pleaser”, yaitu istilah psikologi untuk seseorang yang sulit menolak dan selalu berusaha membuat orang lain bahagia, meski harus mengorbankan diri sendiri.
Masalahnya, orang dengan sifat ini sering merasa lelah secara emosional karena terus menekan keinginan dan kebutuhan pribadinya. Lama-lama, kamu bisa kehilangan jati diri dan merasa hidup hanya untuk orang lain.
Yuk, kenali tanda-tandanya supaya kamu tahu kapan harus mulai belajar tegas!
1. Kamu selalu mengiyakan permintaan orang lain

Kamu refleks bilang “iya” setiap kali ada yang minta bantuan, bahkan ketika kamu sebenarnya gak sanggup. Kamu takut menolak karena gak ingin dianggap gak peduli. Tapi kebiasaan ini bisa bikin kamu stres dan kehilangan waktu buat diri sendiri.
Ingat! menolak bukan berarti kamu jahat. Itu tanda kamu tahu batas dirimu.
2. Kamu takut bikin orang lain kecewa

Kamu sering menahan pendapat atau perasaan sendiri supaya orang lain gak marah atau kecewa. Dalam hubungan sosial, ini terlihat sopan, tapi kalau berlebihan bisa bikin kamu kehilangan suara dan kejujuran diri.
Orang yang benar-benar peduli sama kamu gak akan pergi cuma karena kamu berkata jujur.
3. Kamu sering minta maaf padahal tidak salah

Kamu minta maaf atas hal-hal kecil, bahkan saat orang lain yang sebenarnya salah. Ini terjadi karena kamu ingin menghindari konflik dan membuat suasana tetap aman. Tapi kebiasaan ini bisa menurunkan rasa percaya dirimu dan membuat orang lain gampang mengontrolmu.
4. Kamu ingin selalu dianggap baik oleh semua orang

Kamu takut kalau orang lain gak suka sama kamu. Karena itulah kamu berusaha keras jadi orang yang selalu menyenangkan. Tapi dalam psikologi perilaku ini disebut approval seeking , yaitu keinginan untuk terus mendapat validasi dari orang lain.
Masalahnya, kamu gak bisa menyenangkan semua orang. Dan gak apa-apa kalau gak semua orang suka sama kamu. Nilai dirimu tidak ditentukan dari pandangan orang lain.
5. Kamu sering capek tapi tetap berusaha menolong

Kamu tahu kamu lelah, tapi tetap bantu orang lain karena gak enak hati. Akhirnya kamu kehabisan tenaga dan waktu buat dirimu sendiri.
Sikap ini bisa bikin kamu burnout secara emosional. Dalam psikologi, terlalu banyak memberi tanpa menjaga batas disebut “compassion fatigue”, yaitu kelelahan karena terus berempati tanpa henti.
Mulailah belajar mengenali kapan kamu benar-benar bisa membantu dan kapan kamu harus istirahat.
6. Kamu takut dibilang egois saat menolak

Kamu merasa bersalah kalau bilang “tidak”. Padahal,menolak sesuatu bukan tanda egois, tapi itu cara kamu melindungi diri.
Coba pikir kalau kamu terus menuruti semua orang, kamu sedang bilang “tidak” ke dirimu sendiri. Seseorang yang bijak tahu kapan harus membantu dan kapan harus menjaga diri.
7. Kamu jarang punya waktu untuk diri sendiri

Karena terlalu sibuk mikirin orang lain, kamu jarang punya waktu buat hal yang kamu suka. Akhirnya kamu kelelahan, kehilangan motivasi, bahkan gak tahu lagi apa yang bikin kamu bahagia.
Padahal, waktu untuk diri sendiri bukanlah kemewahan, tapi kebutuhan. Dari situ kamu bisa mengisi ulang energi dan mengenal diri lebih dalam.
Menjadi orang baik itu luar biasa. Tapi jangan sampai kebaikanmu membuatmu kehilangan arah. punya batas yang sehat adalah tanda seseorang matang secara emosional.
Mulailah perlahan dari belajar bilang “tidak”, istirahat saat lelah, dan berhenti merasa bersalah saat memprioritaskan diri sendiri. Karena kamu juga pantas diperhatikan dan dicintai, bukan cuma dimanfaatkan.