TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Freesmile Membakar Semangat Suporter Makassar Lewat "PSM Till I Die"

Jadi misi mengajak penikmat musik juga cinta pada Juku Eja

Penampilan band punk asal Makassar, Freesmile, dalam acara Stand Your Ground #1 pada September 2022. (Instagram.com/freesmile0411)

Makassar, IDN Times - Sepak bola dan musik memang susah dipisahkan. Salah satunya adalah penggunaan yel-yel (chant), sebuah nyanyian penyemangat dengan lirik mudah diingat dan dilantunkan oleh para suporter. Fenomena tersebut juga berlaku di Makassar, terutama oleh fans PSM.

Pada 8 November lalu, grup musik punk Freesmile merilis lagu PSM Till I Die ke sejumlah situs streaming musik. Meski hanya berdurasi 1 menit 36 detik, tapi energi yang dihasilkan sudah cukup untuk membakar semangat pendengarnya. Lagu ini sendiri adalah gubahan chant yang lebih dulu populer di Inggris.

"Ini adalah sebuah bentuk hormat kami kepada mereka yang dengan sepenuh hati, tak kenal lelah mengawal kebanggaan bernama PSM Makassar, menang ataupun kalah," cerita Abdul, salah satu personel Freesmile, kepada IDN Times pada Jumat (2/11/2022).

1. Jadi single kedua Freesmile setelah "Ale PSM Ale"

Artwork cover single band punk Freesmile, "PSM Till I Die." (Dok. Freesmile)

Bagi Abdul dan tiga personel lainnya, sepak bola tak hanya sekadar hiburan atau bahkan tontonan. Lagu PSM Till I Die, yang dikenal sebagai salah satu chant dari kelompok suporter PSM Fans 1915, disebut jadi salah satu bukti dukungan Freesmile pada Pasukan Ramang.

"Banyak juga yang bangga mengatasnamakan diri sebagai salah satu bagian dari PSM. Menceritakan ke kerabat, menggunakan pakaian bertulisan atau berlogo PSM, mengunggah di sosial media, dan lain sebagainya," ujar Abdul.

Bicara lebih jauh, Freesmile menyebut ini bukan sekadar merekam lagu. Tapi ini perihal salah satu cara menjaga muruah klub profesional tertua yang selalu mereka gaungkan dari area tribun.

2. Jadi cara Freesmile mengawal PSM bersama para suporter

Ilustrasi suporter PSM Makassar. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

"Sudah sewajarnya jika kelompok ini (suporter, red.) ingin tetap ada seperti muruah yang dimilikinya, tentang mengawal kebanggaan PSM Makassar selama-lamanya," papar Abdul tentang alasan mereka merekam PSM Till I Die.

"Maka suka tidak suka, mau tidak mau, harus membangun sumber daya yang ada di dalamnya, membentuk dan menguatkan kelompok itu sendiri, dengan sadar dan dengan usaha yang keras tentunya," imbuhnya.

Abdul mengakui lagu PSM Till I Die adalah langkah paling kecil yang bisa Freesmile lakukan, membawa keriuhan dukungan ke kuping penikmat skena musik lokal. Ini juga jadi single kedua setelah Ale PSM Ale yang rilis pada Oktober silam.

Baca Juga: Liga 1 Dilanjutkan 5 Desember, Skuad PSM Sudah di Yogyakarta

Berita Terkini Lainnya