5 Lagu tentang Makassar dan Sekitarnya, Ada Imanez hingga Kapal Udara 

Masih ingat lagu Samalona yang populer di era 1990-an?

Mengabadikan suasana Makassar dan sekitarnya dalam lagu? Kenapa tidak? Sejumlah musisi dan grup musik sudah melakukan hal tersebut sejak lama. Hoo Eng Djie sudah merintisnya sejak 1938, dan kemudian terus menerus berlangsung hingga sekarang.

Berikut ini IDN Times memilih 5 lagu yang bisa mengingatkan orang-orang kepada Kota Daeng dan tempat-tempat di sekitarnya. Mulai dari senandung Andi Meriem Mattalatta pada akhir dekade 1970-an, hingga kuartet Kapal Udara lewat Di Ujung Pandang yang dirilis tahun lalu.

1. Andi Meriem Mattalatta - Anak Kukang (1977)

https://www.youtube.com/embed/Sxizc9th3gU

Setelah debut sukses setahun sebelumnya, Andi Meriem Mattalatta merilis album kedua pada tahun 1977. Bertajuk Pop Indonesia Vol. II, album tersebut dilepas oleh Musica Studio's. Jebolan ajang Bintang Radio 1973 tersebut ditempatkan pada Side A, dengan Side B diisi oleh penyanyi lain yakni Wiwin Kusumah. Praktik ini lazim dilakukan di kancah musik Indonesia saat itu.

Meski punya nomor jagoan yakni Jumpa Lagi karya A. Riyanto, Mer --sapaan akrabnya-- menyelipkan lagu berbahasa Makassar berjudul Anak Kukang. Lagu tentang hidup seorang anak sebatang kara tersebut dibawakan dengan irama pop nan sendu.

Ini seolah menyiratkan bahwa meski sudah sukses di Jakarta, Mer tak lupa dengan kampung halamannya. Ia pun memperkenalkan lagu Makassar lain secara luas, setelah publik waktu itu umumnya cuma tahu Anging Mammiri.

2. Imanez - Samalona (1996)

https://www.youtube.com/embed/lt3_JFNSY1o

Dua dekade setelah Anak Kukang dinyanyikan Andi Meriem Mattalatta, mendiang Imanez datang menghentak kancah musik nasional dengan lagu berjudul Samalona. Pulau eksotis yang berjarak 7 kilometer dari pesisir Makassar tersebut tak cuma menjadi judul, tapi juga terselip dalam lirik lagu bergenre reggae tersebut.

Samalona, yang masuk dalam album Sepontan (1996), kian melambungkan mantan bassis Slank tersebut ke kancah musik nasional. Berkat lagu tersebut, nama lengkap Abdul Firman Saad juga meneguhkan diri sebagai figur reggae yang bisa diterima dan cocok dengan selera pasar saat itu.

3. Hilite, Hirah Sanada, Louie Buana - Pulang ke Makassar (2021)

https://www.youtube.com/embed/YY62J9BrGZI

Lagu ini menandai kembalinya grup musik indie pop Hilite setelah hiatus selama 7 tahun. Untuk lagu Kembali ke Makassar, mereka menggandeng penyanyi-violinis muda Hirah Sanada serta Louie Buana yang juga menyumbang suara serta guratan lirik.

Pulang ke Makassar sendiri bertema tentang kerinduan pada Makassar dari sudut pandang para perantau yang sudah lama tidak pulang kampung. Terasa spesial lantaran lagu tersebut dirilis bertepatan dengan masa libur-mudik Lebaran pada Mei 2021.

Beberapa nama tempat pun terselip dalam liriknya. Sebut saja Pantai Losari, kawasan Lapangan Karebosi, Pulau Samalona, benteng Fort Rotterdam hingga Panakkukang yang gemerlap.

4. Fourtwnty - Rammang-Rammang (2021)

https://www.youtube.com/embed/9_HS01QitEM

Fourtwnty menyumbang lagu Rammang-Rammang dalam album kompilasi Music for Adventure (2021), sebuah proyek jenama pelengkapan luar ruangan yakni Eiger. Proses penggarapan lagunya berlangsung pada medio Maret 2020, tepat sebelum pandemik COVID-19 dimulai. Proses take vokalnya pun berlangsung di sana.

Vokalis Ari Lesmana, gitaris Asep "Nuwi" Nurohman dan gitaris-kibordis Andi Arman bisa mengajak pendengar membayangkan suasana kawasan tersebut. Mulai dari aliran sungai yang mengairinya, jejeran perbukitan karst yang tinggi menjulang, serta riwayat Rammang-Rammang sebagai tempat para nenek moyang penduduk Sulawesi berdiam.

Rammang-Rammang pun masuk dalam album anyar mereka, Nalar, yang dirilis pada April 2023 lalu.

Baca Juga: Hirah Sanada, Seniman Muda Makassar yang Menggugat Stereotip Gender

5. Kapal Udara - Di Ujung Pandang (2022)

https://www.youtube.com/embed/JhsjT_dTB3U

Lagu ini lahir dari program Collabonation Creative City yang berlangsung pada Desember 2021. Beberapa pihak yang terlibat dan berkolaborasi dengan Kapal Udara antara lain Iga Massardi (Barasuara), produser Lafa Pratomo, pegiat industri musik Kiki Ucup, serta video director Anton Ismael.

Kapal Udara mengangkat rasa resah penduduk Makassar saat musim hujan dalam Di Ujung Pandang. Selama 4 setengah menit, kuartet pop folk ini menggambarkan padatnya lalu lintas di bawah guyuran hujan yang harus dilalui seorang pengendara. Meski begitu, Di Ujung Pandang sejauh ini baru bisa dinikmati di YouTube.

Itu tadi beberapa lagu tentang Makassar dan sekitarnya yang bisa kamu dengarkan. Apa kamu punya saran lagu lain dengan tema sama?

Baca Juga: Musisi Makassar: Menyimak Karya Band The Way "Melawan Bosan"

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya