Martil Melawan Para Pengadang Mimpi di Lagu Baru "Now It's Time"

Terasa unik lantaran menyelipkan unsur brutal death metal

Makassar, IDN Times - Unit hardcore pendatang baru asal Makassar, Martil, merilis single keduanya pada 12 Mei 2023 lalu. Berjudul Now It's Time, lagu berdurasi tiga setengah menit tersebut langsung menghentak dengan kombinasi raungan gitar Ragil, bass dari Yudhis dan gebukan drum oleh Alben.

Suara Pawa13 langsung membuka lagu yang dilepas lewat label Remains Records tersebut dengan frontal: "I will kill rotten roots." Meski masih dengan formula yang khas, tapi Martil menyelipkan hal unik pada bagian penutup.

Now It's Time yang sarat dentum hardcore selama dua menit langsung berbelok arah menjadi brutal death metal pada 20 detik terakhir. Lengkap dengan piqsqueal serta heavy breakdown-nya.

Baca Juga: DVY Lepas EP Perdana Bertajuk "Same As You", Sarat Kisah Perasaan

1. Lagu "Now It's Time" jadi ajakan untuk pergi orang-orang yang selama ini jadi batu sandungan dalam meraih mimpi

https://www.youtube.com/embed/CsIBIWc5EpA

Vokalis Martil, Pawa13, menyebut bahwa inspirasi Now It's Time berasal dari hal yang kerap dialami seseorang kala ingin meraih mimpi: dicemooh sampai dijatuhkan. Dan itu semua kerap datang dari orang-orang terdekat.

"Ada suatu hal yang ingin dicapai di masa depan, tapi ruang lingkup sekitarnya seperti keluarga dan teman-teman tidak mendukung. Mereka tidak yakin kalau seseorang (dalam lagu) ini bisa berhasil meraih mimpi. Yang jadi masalah, ini orang sempat stuck karena lingkungannya," ceritanya kepada IDN Times pada Jumat (26/5/2023).

Pawa13 menyebut bahwa lirik pembuka adalah alegori untuk mengatasi semuanya dari akar alias orang-orang terdekat yang kerap mencemooh. Ia menekankan bahwa lagu ini berisi pesan positif bahwa itu semua harus "dicabut" demi rasa percaya diri dan menaklukkan apapun tantangan di depan.

"Namanya juga akan menjalani masa depan, masa bodoh dengan omongan orang atas mimpi atau apa yang dikerjakan. Now It's Time adalah titik balik di mana harus mi beranjak dari situasi tersebut, keluar dari lingkaran yang sebenarnya jadi toksik," ungkap Pawa13 tentang lagu tersebut.

2. Martil mendorong kreativitas dengan menyelipkan unsur brutal death metal di lagu ini

Martil Melawan Para Pengadang Mimpi di Lagu Baru Now It's TimeVokalis band hardcore Martil, Pawa13, saat tampil di acara musik Kandea Kampoeng Chaos pada Februari 2023. (Instagram.com/martilhc - Instagram.com/faridirvandii)

Lantas bagaimana dengan corak brutal death metal di penutup Now It's Time? Pawa13 menyinggung bahwa beberapa band hardcore modern kerap menggabungkan unsur tersebut dalam karya-karyanya. Sebut saja Outta Pocket dan Sunami, dua band asal Amerika Serikat.

"Dan kalau mau diingat, hardcore modern yang sudah menggabungkan beatdown hardcore dan slam itu dari eranya Nasty (band hardcore Belgia, red.) di 2013. Nasty hadir mengklaim sebagai band hardcore tapi sound-nya death metal. Sampai sekarang ini bertransformasi. Mereka menggunakan ketukan dan gitar slam," jelas Pawa13.

Yang membedakan, Martil tidak sekadar mengambil corak slam yang juga berasal dari hardcore punk. Mereka mencoba menawarkan hal baru dengan mendorong batas kreativitas. Vokalis band death metal Anatomy, Syahril "Aliluyah", diundang serta untuk "menyumbang" pigsqueal.

"Di sini kita kepikiran untuk menggabungkannya. Bukan sekadar part tertentu saja, tapi menggabungkannya. Yang ikonik memang ending lagunya, di mana bagian tersebut diambil oleh Syahril 'Aliluyah' dari Anatomy. Karena kita memang satu tongkrongan, jadi enak ji untuk adu kreatifnya," jelas Pawa13.

3. Martil sedang menggarap beberapa lagu untuk album mini yang akan dirilis tahun ini

Martil Melawan Para Pengadang Mimpi di Lagu Baru Now It's TimeVokalis band hardcore Martil, Ragil, saat tampil di acara musik Kandea Kampoeng Chaos pada Februari 2023. (Instagram.com/martilhc - Instagram.com/faridirvandii)

Untuk perkara proses kreatif, Now It's Time butuh dua hingga tiga minggu pra-produksi. Proses ini diawali diskusi improvisasi dengan Aliluyah terkait lirik dan bagian yang akan diisinya, sebelum mantap masuk ke studio rekaman. Proses keseluruhannya berjalan dari April-Mei silam, termasuk mixing-mastering selama dua pekan.

"Kita coba ngobrol soal part-nya begini, liriknya begini, apakah setuju juga. Berusaha mi juga untuk mengembangkan pola kreatifnya," jelas Pawa13.

Selain itu, Pawa13 mengakui Now It's Time memiliki proses penggarapan yang panjang dan melibatkan banyak orang. Mulai dari Aliluyah hingga Asrul Efendy (vokalis Nocturnal Victims) yang memberi masukan untuk lirik. "Jadi cukup banyak orang-orang yang berperan dalam proses lagu ini, dan saya berterima kasih banyak atas kontribusi mereka," tuturnya.

Lantas apa rencana Martil terdekat? Mereka rupanya sedang menyiapkan materi baru serta menggarap album mini (EP) perdana.

"Kemarin kita lagi take dua lagu. Dan single terbaru akan kita rilis lagi di bulan Juni. Semoga tahun ini kita bisa launching EP, karena target bulan Juni kita akan masuk lagi sesi recording untuk menyelesaikan 3 lagu EP," tutup Pawa13.

Baca Juga: 7 Lagu Patah Hati Terbaik Lewis Capaldi, Rilis Album Baru

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya