TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Buruk Rokok Terhadap Kesehatan Kulit, Bisa Psoriasis!

Sebaiknya hentikan kebiasaan merokok

ilustrasi merokok (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Intinya Sih...

  • Rokok merusak kolagen dan elastin kulit, menyebabkan kerutan dan garis halus.
  • Merokok memicu dan memperburuk psoriasis, mengganggu sistem kekebalan tubuh.
  • Nikotin dalam rokok meningkatkan produksi melanin, menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit.

Rokok tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan tubuh, seperti penyakit paru-paru, kanker, atau masalah jantung, tetapi juga merusak kesehatan kulit. Jika kebiasaan merokok tidak segera dihentikan, kamu bisa mengalami percepatan proses penuaan kulit, termasuk penuaan dini dan berbagai masalah kulit lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak negatif rokok yang dapat memengaruhi penampilan kulitmu. Berikut lima dampak negatif rokok pada kulit. 

1. Penuaan dini

Zat kimia berbahaya dalam rokok, seperti nikotin dan tar, dapat merusak kolagen dan elastin, di mana dua protein penting ini berperan dalam menjaga kekencangan dan kekenyalan pada kulit. Kolagen bertanggung jawab untuk memberikan struktur pada kulit, sementara elastin bertanggung jawab untuk mengembalikan kulit  ke bentuk semula setelah ditarik atau direnggangkan.

Ketika protein ini rusak akibat paparan racun dari asap rokok, kulit akan kehilangan elastisitasnya, sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap kerutan dan garis halus. Makanya, bagi mereka yang merokok, kerutan akan lebih cepat muncul dibandingkan pada orang yang tidak merokok, dan mereka cenderung terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

2. Psoriasis

Psoriasis adalah kondisi peradangan kulit kronis yang menimbulkan bercak-bercak gatal dan bersisik. Kondisi ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh, seperti di telinga, kulit kepala, tangan, kuku, dan kaki.

Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat memicu dan memperburuk psoriasis karena zat kimia dalam rokok mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memperparah peradangan dan juga respon pengobatan menjadi lebih lambat. Oleh karena itu,  mengurangi atau berhenti merokok bisa menjadi langkah penting dalam mengelola psoriasis dan menjaga kesehatan kulit.

3. Jerawat dan pori-pori tersumbat

Racun dalam asap rokok, seperti formaldehid dan benzene, dapat mengiritasi kulit. Saat kulit terpapar asap, biasanya terjadi reaksi peradangan yang meningkatkan produksi sebum atau minyak alami dari kelenjar kulit.

Jika produksi sebum berlebihan dan bercampur dengan sel-sel kulit mati serta kotoran, pori-pori akan tersumbat, sehingga menyebabkan jerawat dan komedo. Hal ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga bisa menurunkan rasa percaya diri dan menyebabkan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah masalah seperti jerawat dan komedo, pertimbangkan untuk mengurangi atau berhenti merokok.

4. Munculnya bintik-bintik hitam

Nikotin dalam rokok dapat merangsang peningkatan produksi melanin, yaitu pigmen yang memberikan warna pada kulit. Saat produksi melanin meningkat secara tidak teratur, hal ini menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi, atau munculnya bintik-bintik gelap pada permukaan kulit.

Bintik-bintik ini biasanya muncul di area yang sering terpapar, seperti wajah, tangan, leher, dan dada. Seiring waktu, bintik-bintik ini menjadi semakin jelas dan sulit dihilangkan, membuat kulit tampak tidak merata dan mengganggu penampilan. Paparan berulang terhadap nikotin juga dapat memperparah kondisi ini, karena sel-sel kulit terus-menerus dirangsang untuk memproduksi melanin berlebihan sehingga bintik-bintik gelap ini memberikan kesan kulit tampak lebih tua dan kurang sehat.

5. Penyembuhan luka yang lambat

Zat-zat kimia dalam rokok, seperti nikotin dan karbon monoksida, mengganggu kemampuan tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Merokok menghambat aliran darah ke area yang terluka, sehingga mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi yang penting untuk penyembuhan. 

Akibatnya, seorang perokok memerlukan waktu yang lebih lama untuk sembuh dari luka, termasuk luka kecil dan bekas operasi. Selain itu, luka yang tidak sembuh dengan baik lebih rentan terhadap infeksi, dan bekas luka yang dihasilkan bisa lebih terlihat yang memperburuk penampilan kulit. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan kulit dan mempercepat proses penyembuhan luka, baiknya kamu segera berhenti merokok.

Merokok memiliki dampak yang sangat berbahaya terhadap kulit, seperti penuaan dini, munculnya bintik hitam, dan berbagai masalah kulit lainnya. Dengan menghentikan kebiasaan merokok, kamu dapat membantu memperbaiki penampilan kulit dan mencegah kerusakannya lebih lanjut, sehingga kamu bisa memiliki kulit yang cerah, sehat, dan awet muda.

Sumber :

verywellmind. Diakses pada September 2024. How Smoking Affects Your Face and Skin. 

https://www.verywellmind.com/9-ways-smoking-damages-your-skin-4061299

Luigi, Naldi. (2016). Psoriasis and smoking: links and risks. Psoriasis: Targets and Therapy, Volume 2016:6, Pages 65—71.

https://www.dovepress.com/psoriasis-and-smoking-links-and-risks-peer-reviewed-fulltext-article-PTT

Baca Juga: Industri Rokok Diimpit Aturan Ketat, 5,9 Juta Pekerja Terancam

Verified Writer

Meyendah Lestari

You cant spell LOVE without V

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya