Wisata Religi ke Masjid Terapung Amirul Mukminin di Makassar

Masjid Amirul Mukminin dibangun tahun 2009 dan merupakan masjid terapung pertama di Indonesia. Pembangunan masjid ini digagas oleh Wali Kota Makassar yang saat itu dijabat Ilham Arief Sirajuddin.

Pembangunan masjid ini merupakan bagian dari renovasi besar-besaran Pantai Losari. Pada 21 Desember 2012, masjid ini diresmikan oleh mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia. 

Hingga kini, masjid ini selalu diramaikan oleh pengunjung. Tak sedikit pengunjung yang tidak sekedar beribadah melainkan mereka mengabadikan momen dengan ponsel.

Masjid Amirul Mukminin memiliki keunikan lewat bentuknya yang menyerupai rumah panggung tradisional khas suku Bugis dan Makassar. Dari luar, bangunan ini didominasi warna abu-abu dan putih dengan kubah berwarna biru cerah. 

Ketika memasuki masjid, suasana sejuk langsung terasa meskipun letaknya berhadapan langsung dengan laut. Angin yang berhembus cukup sepoi-sepoi disertai suara deburan ombak yang menenangkan.

Di bagian dalam masjid, terdapat mimbar kayu besar yang diapit dua dinding berwarna hitam dengan ukiran-ukiran emas. Pada kedua dinding itu, terdapat lafaz Allah pada sisi kanan mimbar dan lafaz Muhammad pada sisi kiri mimbar.

Ada pula 5 pilar yang menyangga langit-langit masjid. Kelima pilar ini melambangkan kewajiban salat Lima Waktu.

Masjid Amirul Mukminin terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar untuk jemaah laki-laki, lantai dua untuk jemaah perempuan dan lantai tiga untuk mereka yang salat sunah sendirian.

Tempat wudhu juga terpisah yaitu jemaah laki-laki di sebelah kiri sebelum pintu masuk dan tempat wudhu perempuan di sebelah kanan. 

Memiliki luas bangunan sekitar 1.648 meter persegi, masjid ini mampu menampung jemaah sekitar 400 - 500 orang.

Sudah menjadi tradisi bahwa setiap bulan Ramadan, masjid-masjid akan menyelenggarakan buka puasa bersama, tak terkecuali di Masjid Amirul Mukminin. Menjelang waktu berbuka puasa, pengunjung Pantai Losari tampak berbondong-bondong memasuki area masjid. 

Nuraifa, selaku koordinator, mengatakan kegiatan buka puasa bersama rutin dilaksanakan setiap tahun. Masjid ini selalu menerima sumbangan dari donatur termasuk untuk mengadakan buka puasa bersama.
"Karena kan di sini banyak orang yang selalu singgah. Jadi, kami selalu bagikan kepada pengunjung minimal melepaskan dahaga saat berbuka," kata Nuraifa saat kepada IDN Times, Jumat (7/4/2023).

Setelah berbuka puasa, kata Nuraifa, pengunjung bersama-sama membersihkan area masjid untuk dipakai salat. Pengunjung yang datang memang sudahh diberitahu agar langsung membuang sampahnya sendiri setelah menikmati hidangan buka puasa yang disediakan.

"Ini terbuka untuk umum. Kami bersyukur sekali bisa menggelar buka puasa bersama lagi, karena sebelumnya kita setahun lebih tidak kumpul bersama selama Corona," kata Nuraifa.