7 Destinasi Ekowisata Terbaik di Sulawesi Tengah, Yuk Jelajahi!

Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Tidak hanya terkenal dengan pantai-pantainya yang memukau, Sulawesi Tengah juga menawarkan berbagai destinasi ekowisata yang menarik. Dari pegunungan hingga hutan tropis, provinsi ini memiliki segalanya untuk para pencinta alam.
Ekowisata di Sulawesi Tengah memberikan pengalaman unik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sambil tetap menjaga kelestariannya. Destinasi-destinasi ini mengajak kita untuk lebih dekat dengan alam dan memahami pentingnya menjaga ekosistem. Dengan berkunjung ke tempat-tempat ini, kita juga turut mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Jika kamu sedang merencanakan liburan yang berbeda dan penuh petualangan, Sulawesi Tengah adalah pilihan yang tepat. Berikut ini 7 destinasi ekowisata terbaik di Sulawesi Tengah yang wajib kamu jelajahi.
1. Taman Nasional Lore Lindu

Taman Nasional Lore Lindu berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso. Taman nasional ini memiliki beragam tipe ekosistem, mulai dari hutan pamah tropis, hutan pegunungan bawah, hingga hutan pegunungan dengan komposisi jenis tumbuhan yang berbeda. Beberapa tumbuhan yang dapat ditemukan di hutan pamah tropis dan pegunungan bawah termasuk ekaliptus, bayur, kenanga, belinjo, saninten, damar, tumbuhan obat, dan rotan.
Di kawasan Taman Nasional Lore Lindu terdapat berbagai jenis satwa, mencakup 117 jenis mamalia, 89 jenis burung, 29 jenis reptil, dan 19 jenis amfibi. Keunikan taman nasional ini adalah lebih dari 50 persen satwa yang ada merupakan satwa endemik Pulau Sulawesi. Beberapa di antaranya adalah kera tankean, babirusa, tangkasi, kuskus, maleo, katak Sulawesi, musang Sulawesi, kangkareng Sulawesi, ular emas, dan ikan endemik yang hidup di Danau Lindu.
2. Taman Wisata Wera

Secara administratif, Taman Wisata Wera berada di Kecamatan Dolo, Kabupaten Donggala. Terletak sekitar 19 km di selatan Kota Palu, taman ini memiliki luas sekitar 250 hektar.
Hutan di kawasan ini tergolong hutan sekunder dengan vegetasi yang relatif jarang, sebagian besar ditutupi oleh semak atau rumput. Area berhutan terutama terletak di celah bukit dan lembah sekitar Wera, serta di sepanjang tepi Sungai Wera. Hutan di sini didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan seperti kenari, bintangur, lebanu, beringin, lei, dan beberapa tumbuhan epifit seperti anggrek tanah dan pakis sarang.
Wisatawan dapat menikmati keindahan air terjun yang mengalir dari atas tebing dan berenang di Sungai Wera. Selain itu, mereka juga dapat mendaki bukit di sekitar air terjun. Kawasan ini menawarkan tempat berkemah di daerah datar di bagian utara dan di puncak bukit dekat Dusun Ngatapapu, menjadikannya tempat ideal untuk petualangan alam yang memukau.
3. Taman Wisata Alam Laut Kepulauan Togian

Taman Wisata Alam Laut Kepulauan Togian mencakup area seluas 100.000 hektar. Kawasan ini didominasi oleh hutan bakau dengan jenis pohon utama seperti Rhizophora, Avicennia spp., dan Sonneratia spp. Selain itu, terdapat juga jenis tumbuhan lain seperti Bruguiera yang tumbuh di hutan rawa dengan kadar garam sulphurous, terutama di sepanjang pesisir Pulau Pogondongan.
Di kawasan ini, wisatawan juga bisa menemukan berbagai tumbuhan laut, termasuk rumput laut seperti Enhalus aceroides, yang menambah kekayaan ekosistem laut Togian.
4. Suaka Margasatwa Lombuyan

Suaka Margasatwa Lombuyan terletak di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, dan mencakup area seluas sekitar 3.665 hektar. Area ini terbagi menjadi dua bagian: Lombuyan I (Beetan) seluas 2.025 hektar dan Lombuyan II (Lombuyan) seluas 1.640 hektar. Suaka margasatwa ini bertujuan untuk melindungi satwa liar seperti anoa dan rusa.
Lombuyan I adalah kawasan hutan yang memiliki beragam jenis pohon, termasuk palapi, kemiri, rao, dan merbau atau kayu bayam. Sementara itu, Lombuyan II merupakan padang alang-alang yang menjadi habitat bagi rusa. Selain rusa, wisatawan juga dapat menemukan berbagai satwa lainnya di kawasan ini, seperti anoa, monyet hitam, babi rusa, kuskus Sulawesi, musang cokelat, dan musang abu-abu. Beberapa jenis burung yang hidup di sini antara lain allo atau rangkong, ketilang, dan kepodang.
5. Cagar Alam Morowali

Secara administratif, Cagar Alam Morowali terletak di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Petasia dan Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Poso. Cagar alam ini merupakan daerah hutan hujan dataran rendah aluvial yang terletak di Pulau Sulawesi dan mencakup area seluas 225.000 hektar, berfungsi sebagai tempat perlindungan ekosistem hutan tropis yang kompleks.
Cagar Alam Morowali memiliki berbagai tipe ekosistem, mulai dari hutan pantai hingga hutan pegunungan. Sebagian besar ekosistem di kawasan ini didominasi oleh hutan mangrove, hutan aluvial dataran rendah, hutan pegunungan, dan hutan lumut. Di sini, wisatawan dapat menjumpai berbagai jenis satwa, termasuk mamalia, burung, dan reptil.
6. Suaka Margasatwa Pulau Pinjan

Suaka Margasatwa Pulau Pinjan atau Tanjung Matop, seluas 1.612,5 hektar, berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi burung maleo dan berbagai jenis penyu, seperti penyu hijau, penyu sisik, dan penyu belimbing. Suaka margasatwa ini terletak di Desa Pinjan dan Desa Binontoan, Kecamatan Toli-Toli Utara, Kabupaten Toli-Toli.
Kawasan ini memiliki beragam ekosistem, mulai dari hutan pantai hingga hutan hujan tropis pegunungan. Kondisi hutannya masih baik dan utuh, menyediakan habitat yang ideal bagi burung maleo, anoa, babi rusa, serta beberapa jenis burung endemik Pulau Sulawesi.
7. Suaka Margasatwa Bangkiriang

Suaka Margasatwa Bangkiriang, yang terletak di Desa Batui, Kabupaten Banggai, mencakup area seluas 3.900 hektar dan berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi burung maleo. Wisatawan yang ingin melihat burung maleo dengan jelas dapat mengunjungi kawasan ini. Untuk mencapai suaka margasatwa ini, wisatawan dapat terbang dari Palu ke Luwuk. Dari Luwuk, perjalanan dilanjutkan dengan transportasi darat menuju Bangkiriang.
Ekowisata di Sulawesi Tengah menawarkan pengalaman yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga alam. Jadi, siapkan diri kamu untuk petualangan seru dan menantang di destinasi-destinasi ekowisata terbaik ini!
Sumber:
Purwati, M. 2010. Pesona Wisata Sulawesi Tengah. Klaten: PT. Intan Pariwara.