Taklukan Mitra Kukar di GBK, Persija Juara Liga 1 2018

Terbukti, laga baru berjalan delapan menit, Ismed Sofyan berhasil melakukan tendangan keras ke arah gawang. Hanya, arah bola masih mengarah ke depan gawang Mitra Kukar yang dikawal oleh kiper, Yoo Jae Hoon.

Tak berhenti sampai disitu, Persija kembali melancarkan serangan-serangan berbahaya ke gawang tim yang dijuluki Naga Mekes tersebut. Hal itu membuat pemain Mitra Kukar sedikit panik dan melakukan beberapa kesalahan.

Akibatnya, menit ke-14, pemain belakang Mitra Kukar melakukan kesalahan. Saepuloh Maulana menjegal mesin gol Persija, Marco Simic yang berusaha meraih bola dengan kepalanya di kotak 12 pas.

Simic yang menjadi algojo dalam mengeksekusi tendang penalti tersebut tak menyia-nyiakannya. Ia berhasil mengarahkan bola ke sudut kanan dan tak bisa dijangkau Yoo. Kedudukan pun berubah menjadi 1-0 untuk Persija.

Unggul satu gol tak membuat serangan Persija mengendur. Mereka justru semakin agresif, terlebih sorakan dari puluhan ribu the Jakmania seakan membakar semangat Maman Abdurahman dkk.

Gelandang milik Persija, Renan da Silva, hampir menggandakan keunggulan. Namun, tendangannya pada menit ke-37 masih bisa diamankan oleh Yoo yang tampil cemerlang sepanjang babak pertama.

Mitra Kukar bukan tanpa perlawanan, beberapa kali mereka juga berhasil melakukan serangan ke gawang Persija. Tapi, jarak antara lini tengah dan depan yang terlalu jauh membuat serangan mereka mudah dipatahkan kuartet lini belakang Persija.

Hingga turun minum, skor 1-0 pun tak berubah untuk keunggulan tuan rumah.

Memasuki paruh kedua, Persija melakukan sedikit perubahan. Mencoba tampil lebih menyerang, Teco memasukan Ramdani Lestaluhu untuk menambah daya gedor Persija. Keputusan Teco ternyata tepat, Persija kembali menekan habis-habisan lini belakang Mitrak Kukar.

Menit ke-60 Simic mampu menggandakan keunggulan, kali ini melalui kepalanya. Ia berhasil menciptakan brace setelah memanfaatan kemelut di depan gawang Mitra Kukar, skor pun kembali berubah untuk keunggulan Persija 2-0.

Namun, para pemain Mitra Kukar melakukan protes atas gol tersebut. Sebab, mereka menganggap pemain Persija sebelumnya terperangkap jebakan offside. Laga pun terhenti sampai empat menit. Namun insiden tak bertahan lama, pemain Mitra Kukar kembali mau melanjutkan pertandingan.

Mereka sebetulnya memiliki kans untuk memperkecil kedudukan pada menit ke-69. Akan tetapi, Fernando Rodrigues Ortega gagal memanfaatkan peluang lewat titik putih. Tendangannya masih bisa diamankan oleh penjaga gawang Persija, Andritany Ardhiyasa.

Berikutnya jual beli serangan antara kubu tuan rumah dengan sang tamu terus terjadi. Hal itu membuat tensi pertandingan semakin tinggi. Tak jarang pemain kedua tim terlibat aksi saling dorong.

Mitra Kukar berhasil memperkecil kedudukan di menit ke-88 lewat pemain pengganti, Aldino Herdianto. Namun hingga wasit Prasetyo Hadi meniup peluit panjang, skor tak berubah untuk keunggulan Macan Kemayoran. Mereka pun berhasil menutup kompetisi Liga satu musim ini dengan menjadi jawara.

Catatan ini membuat Persija mampu mematahkan mitos bahwa Juara Piala Presiden (pra-musim) tak akan menjadi juara kompetisi resmi.

Gelar ini juga merupakan yang kedua kalinya bagi Persija di kompetisi kasta tertinggi Indonesia. Terakhir, mereka berhasil menjadi juara pada Liga Indonesia 2001 lalu.