Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mundur sebagai Pelatih PSM, Kalezic: Semua Akan Abadi dalam Hati Saya

Para pemain dan pelatih PSM Makassar merayakan keberhasilan menjadi juara Piala Indonesia 2018-19 usai mengalahkan Persija Jakarta dalam leg kedua final yang berlangsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, 6 Agustus 2019. (IDN Times/Achmad Hidayat Alsair)

Makassar, IDN Times - Pengumuman mengejutkan datang dari PSM Makassar. Sang pelatih kepala, Darije Kalezic, menyatakan mundur sebagai arsitek tim Juku Eja. Keputusan tersebut ia sampaikan langsung pada Sabtu (14/12) sore.

"Besok adalah pertandingan terakhir saya di PSM Makassar sebagai pelatih. Saya memiliki pengalaman dengan menghabiskan waktu di sini," ujar pelatih berpaspor Swiss tersebut.

Kendati musim 2019 tinggal menyisakan dua pertandingan, Kalezic rupanya memilih hengkang dari Stadion Andi Mattalatta Mattoanging setelah PSM menjamu PSS Sleman dalam laga pekan ke-33 Shopee Liga 1 2019 pada Minggu (15/12) esok.

1. Dengan durasi kontrak setahun, Darije Kalezic diberi tugas datangkan trofi dan mengembangkan talenta muda

Liga-Indonesia.id

Resmi menjabat sebagai peracik strategi untuk Wiljan Pluim beserta kolega pada 2 Februari 2019, Kalezic menandatangani kontrak dengan durasi hanya satu tahun. Selain dibebankan target trofi, ia turut diberi tugas mengembangkan pemain muda.

"Ini adalah proses yang panjang, apalagi saya datang ke sini tidak terlibat untuk memilih pemain di musim 2019 ini. Proses itu seharusnya berjalan musim depan ke tahap lanjutan," ungkap pria 49 tahun tersebut.

Jika melihat komposisi tim utama PSM, Kalezic telah mengorbitkan beberapa pemain muda jebolan akademi seperti M. Rizky Eka Pratama serta Aji Kurniawan. Selain itu penampilan Asnawi Mangkualam juga kian moncer.

2. Selama 11 bulan menahkodai PSM, gelar juara Piala Indonesia 2018/19 berhasil direngkuh

Para pemain dan pelatih PSM Makassar merayakan keberhasilan menjadi juara Piala Indonesia 2018-19 usai mengalahkan Persija Jakarta dalam leg kedua final yang berlangsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, 6 Agustus 2019. (IDN Times/Achmad Hidayat Alsair)

Namun yang paling berkesan adalah titel juara Piala Indonesia 2018/19, trofi pertama yang direngkuh PSM setelah puasa gelar selama 19 tahun. Hal tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi Kalezic.

"Saya senang bisa menjadi pelatih kepala dan melakukan tugas saya membawa trofi (untuk PSM) setelah 19 tahun lamanya. Terima kasih," lanjut eks juru taktik Wellington Phoenix. PSM juga dibawanya masuk ke babak semifinal Zona ASEAN AFC Cup 2019.

Namun, performa Pasukan Ramang kurang mengilap di kompetisi liga. Mereka belum sekalipun memenangi partai tandang hingga pekan ke-32. Alhasil PSM berstatus tim dengan catatan away paling buruk, dengan tiga imbang jadi hasil paling maksimal sejauh ini.

3. Dengan hengkangnya Darije, PSM harus bergerak cepat mencari sosok arsitek tim baru

IDN Times / Aan Pranata

Dalam kesempatan yang sama, Kalezic turut mengirim ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantunya selama 11 bulan terakhir. Mulai dari CEO PSM Munafri Arifuddin, staf kepelatihan, pemain sampai suporter.

"Terima kasih kepada semua fans atas musim terbaik. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua staf dan seluruh pemain. Saya juga ucapkan terima kasih kepada pak Munafri. Saya berharap yang terbaik untuknya di PSM,"  ungkapnya.

"Terima kasih juga kepada kalian (media) untuk rasa hormat yang kalian tunjukkan selama ini. Semuanya akan abadi dalam hati saya," pungkas Kalezic.

Dengan mundurnya Kalezic, PSM harus mencari pelatih kepala secepat mungkin mengingat babak play-off AFC Cup 2020 sudah dihelat pada akhir Januari 2020. Siapa kira-kira nahkoda baru untuk kapal phinisi merah bernama PSM?

Dankjewel, Darije! Terima kasih!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ach. Hidayat Alsair
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us