Mengenal Bojan Hodak, Sosok Juru Taktik Baru PSM Makassar

31 Des 2019, 21:09 WIB

the-afc.com

Makassar, IDN Times - PSM Makassar telah mengumumkan sosok pelatih baru pendamping Wiljan Pluim dkk di musim 2020. Dia adalah Bojan Hodak, juru taktik berpaspor Kroasia yang cukup lama berkarier di Malaysia.

Dalam sesi jumpa pers pada Selasa (31/12) sore, CEO PSM Makassar yakni Munafri Arifuddin menyebut rekam jejak Hodak selama menjadi pelatih ternyata memenuhi kriteria yang disusunnya bersama pihak manajemen.

Nah, seperti apa sih catatan kepelatihan Hodak? Berikut ini IDN Times coba mengulik sedikit profil eks pelatih Timnas Malaysia U-19 tersebut.

1. Bojan Hodak sempat berkarier sebagai pesepakbola sepanjang dekade 1990-an

cambodiafootball.blogspot.com

Bojan Hodak lahir di Zagreb, ibu kota Kroasia, pada 4 Mei 1971. Sempat menganggapnya sebagai hobi semata, Hodak remaja baru serius menekuni bal-balan pada usia 16 tahun, dengan menjadi bagian dari tim muda salah satu klub Zagreb yakni NK Trnje (1987-1990).

Kariernya sebagai bek tengah pada awalnya hanya dihabiskan sebagai penggawa klub-klub divisi dua Kroasia yakni NK Vrapce (1990-1994), NK Hrvastki Dragovoljac (1995) dan NK Ponikve (1996)

Hodak termasuk dalam gelombang legiun pemain Tanah Balkan yang merantau ke Asia Tenggara pada pertengahan dekade 1990-an.

2. Namanya mencuat ketika mulai merumput di S-League Singapura pada 1997

Twitter.com/TeamMsia

Hodak memulai pertualangannya di sepak bola Asia Tenggara sebagai pemain bersama klub S-League yakni Balestier Central (1997, kini menjadi Balestier Khalsa). Ia kemudian menyeberang ke Jurong FC (1998-1999).

Sempat mencicipi liga Hong Kong bersama Hong Kong Rangers selama setengah musim (1999), ia memutuskan kembali ke Jurong FC dan menghabiskan waktu di klub tersebut selama dua musim (2000-2001).

Hodak menutup karier bermain pada tahun 2002, dengan memperkuat tim yang membesarkannya pertama kali yakni NK Trnje.

Prestasi terbaik Hodak ketika menjadi pemain adalah membawa NK Hrvastki Dragovoljac promosi ke 1. HNL (kasta tertinggi sepak bola Kroasia) serta finis peringkat 5 di S-League musim 2001 bersama Jurong FC.

3. Usai tiga tahun gantung sepatu, Hodak mencoba peruntungan sebagai pelatih pada tahun 2006

Dok. Kelantan FA

Tiga tahun tanpa kabar, Hodak kembali ke dunia sepak bola sebagai pelatih kepala. Tim pertama yang ditukanginya adalah UPB-MyTeam, sebuah klub yang berisi para pemain hasil program reality show pencarian bakat MyTeam.

Selama masa baktinya dari 2006-2009 bersama skuat berisi pemain muda, ia memoles beberapa nama yang belakangan jadi buruan tim-tim Malaysia. Mulai dari kiper Syed Adney Hussein, gelandang bertahan Shakir Shaari, winger Azamuddin Akil serta penyerang Timnas Malaysia saat ini yakni Norshahrul Idlan Talaha.

Selanjutnya, Hodak menjadi pelatih klub Kamboja yakni Phnom Penh Crown FC (2010-2011). Raihannya bersama The Red Singhas adalah juara Liga Kamboja dan finalis AFC President Cup 2011.

4. Dua tahun terakhir dihabiskannya sebagai pelatih kepala Timnas Malaysia U-19

the-afc.com

Setelah mencicipi pos sebagai asisten pelatih di Shandong Luneng (2011-2012), Hodak kembali ke Malaysia dan menahkodai Kelantan FA selama dua musim yakni dari 2012 hingga 2013. Bersama The Red Warriors, Hodak catatkan treble winner di musim 2012 dengan memenangi Liga Super Malaysia, Malaysia FA Cup dan Piala Malaysia.

Kesuksesan berlanjut ketika ia menerima pinangan Johor Darul Ta'zim pada 2014. Dua tahun masa baktinya sebagai juru taktik The Southern Tigers berisi capaian gelar juara Liga Super Malaysia (2014), Malaysia Charity Shield (2015) serta finalis Piala Malaysia edisi 2014.

Pada 2017 silam, Hodak meninggalkan posisi sebagai CEO Penang FA dan mulai melatih Timnas Malaysia U-19. Harimau Muda diantarnya menjadi runner-up AFF Cup U-18 (2017) dan jawara AFF Cup U-19 yang digelar di Indonesia tahun lalu.

5. Kelantan FA pernah dibawa Hodak menembus babak perempat final AFC Cup

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Bagaimana dengan riwayat Hodak sebagai pelatih di level Asia? Titel runner-up AFC President's Cup 2011saat menukangi Phnom Penh Crown FC jadi capaian pertamanya.

Pada AFC Cup 2012, Kelantan FA berhasil dibawanya menembus babak perempat final (waktu itu masih memakai format lama). Namun pada di edisi 2013, Kelantan hanya sanggup mencapai Babak 16 Besar lantaran takluk 0-2 dari Kitchee FC (Hong Kong).

Kisah cemerlang tak terulang di JDT. Pada April 2015, Hodak memilih mundur akibat hasil kurang memuaskan dalam enam pertandingan liga terakhir. Penggantinya? Mario Gomez, sosok yang pada akhir musim mengantar JDT keluar sebagai juara Liga Super Malaysia dan menyabet trofi AFC Cup.

Apakah prestasinya akan kembali tertular di PSM? Patut ditunggu!