Jajal PSM, Pelatih Bali United Pantang Gentar dengan Momok Mattoanging

Teco sendiri mengakui bahwa Mattoanging selalu menjadi momok bagi para tim yang datang bertamu. Namun dirinya pantang gentar. Hasil maksimal bisa dipetik selama anak asuhnya menjaga fokus selama 90 menit.

"Suporter di sini sangat fanatik, tak mudah melawan PSM Makassar di kandang. Namun selama kami berpikir positif, hasil positif juga bisa diraih," lanjut eks asisten pelatih Persebaya di Ligina 2004 itu.

Melihat catatan ke belakang, Teco baru dua kali bertamu ke arena berkapasitas 15 ribu tersebut yakni saat menukangi Persija Jakarta (2017-18). Satu poin jadi hasil maksimal yang diperoleh, tepatnya ketika Macan Kemayoran menahan imbang PSM dengan skor 2-2 pada putaran kedua Liga 1 2018.

Menyoal kans mengklaim trofi supremasi tertinggi sepak bola Indonesia lebih cepat, Teco rupanya belum mau sesumbar. Ia mengaku masih fokus menghadapi seluruh laga tersisa yang berjumlah tujuh pertandingan.

"Tujuh pertandingan terakhir, semuanya penting bagi Bali United termasuk laga besok. Kami respek pasti respek PSM yang menjuarai Piala Indonesia. Mereka bermain sangat bagus. Kita harus fokus demi hasil bagus bertemu lawan kuat," tuturnya.

Performa Serdadu Tridatu sendiri sedang menukik. Irfan Bachdim beserta kolega alami paceklik tiga poin selama empat pekan terakhir. Sementara untuk urusan catatan tandang, mereka belum sekalipun menang dalam lima kesempatan.

Berbicara perihal pemain PSM yang absen, fokus dialihkan ke Aaron Evans. Si palang pintu asal Australia terpaksa menepi lantaran akumulasi kartu kuning. Pelatih kelahiran Brasil itu menyebut Evans sebagai pemain berkualitas.

"Evans dalah pemain bagus, dia sering turun sebagai pemain inti. Saya sudah sering bertemu dengannya baik di putaran pertama ataupun di klub sebelumnya (Barito Putera)," paparnya.

Total ada lima pemain Bali United yang urung diboyong ke Kota Daeng. Ilija Spasojevic masih berduka usai sang istri tercinta mangkat, sementara empat sisanya --William Pacheco, Gunawan Dwi Cahyo, Ricky Fajrin dan Paulo Sergio-- akumulasi kartu.