Darije Kalezic, Mantan Pelatih PSV yang Resmi Tangani PSM Makassar

Munafri menyatakan Kalezic merupakan pilihan terbaik dari sejumlah alternatif, sejak manajemen PSM mulai mencari pelatih satu bulan terakhir. Dia dianggap memiliki visi yang sesuai dengan klub, serta memiliki rekam jejak yang mumpuni.

Sebelum memutuskan untuk memilih Kalezic, Munafri sedianya sempat mempertimbangkan kembali Robert Alberts. Setelah mundur dengan alasan kesehatan di awal tahun 2019, belakangan Robert disebut telah mengalami kemajuan. Namun pada perjalanannya diputuskan bahwa akan lebih baik jika pria Belanda itu fokus pada penyembuhannya, dibandingkan kembali ke Makassar.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pelatih sebelumnya yang telah memberikan prestasi membanggakan dan membawa PSM ke level atas kasta (tertinggi) sepakbola Indonesia,” ujar Munafri.

PSM Makassar akan menjamu Kalteng Putra, pada pertandingan leg kedua babak 32 besar Piala Indonesia, Minggu (3/2). Pada laga yang digelar di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Kalesic belum akan duduk di bangku pelatih. Sedangkan tim tetap dipimpin asisten pelatih, Imran Amirullah.

Munafri mengatakan, Kalezic akan mulai memimpin tim pada sesi latihan usai pertandingan besok. Dan pada pertandingan berikutnya, dia sudah bisa mulai bekerja di pinggir lapangan.

Kalezic kemungkinan akan mulai mendampingi PSM, saat bertanding di melawan Home United asal Singapura di babak kualifikasi grup AFC Cup. Sebelum bekerja, target berat sudah dibebankan di pundaknya. “Kita targetkan lolos dari kualifikasi grup. Nanti setelah itu kita berikan target berikutnya,” Munafri mengatakan.

Kalezic pada kariernya sebagai pesepakbola profesional banyak berkutat di kompetisi Belanda. Saat mengawali karier kepelatihan di tahun 2009, dia memulai perjalanan dari klub muda klub Negeri Kincir Angin, De Graafschap. Kalezic menukangi tim muda PSV pada 2013 hingga 2015.

Usai meninggalkan Roda JC di tahun 2016, Kalezic bertualang ke Arab Saudi bersama klub Al-Taawoun, lalu menuju klub League-A Australia, Wellington Phoenix.

Satu catatan utama dalam belasan tahun kariernya sebagai pelatih, Kalezic belum pernah memenangkan satu trofi. Hal itu pula yang akan kembali diperjuangkan di Makassar, tanpa harus merasa terbebani.

“Setiap kali memulai pekerjaan sebagai pelatih, satu hal yang pasti, bahwa saya punya virus di badan yang menangkal berbagai tekanan. Kalian bilang saya tidak ada gelar selama belasan tahun, jadi mengapa saya harus tertekan,” katanya.

“Saya datang ke sini karena satu alasan penting, yakni melakukan apa pun itu, untuk memenangkan trofi bersama PSM Makassar,” Kalezic melanjutkan.