Antarlini PSIS Vs PSM, Ajang Striker Asing Memutus Puasa Gol

Jandia Eka Putra : 8 kali main, 7 kebobolan

Sempat absen akibat cedera, Jandia Eka Putra kembali merumput pada laga pekan lalu. Kematangan kiper 34 tahun itu memang jadi jaminan keamanan di lini belakang PSIS. Jandia cuma kebobolan 7 kali selama tampil, dan total telah melakukan 16 penyelamatan (2,0 per laga). Di laga ini, sosok yang besar bersama Semen Padang itu akan bertugas membendung agresifnya para gelandang dan penyerang PSM.

Hilman Syah : 7 kali main, 8 kebobolan

Hilman lagi-lagi kebobolan 2 gol pekan lalu. Bisa dimengerti sebab sektor belakang PSM masih sering keteteran saat berhadapan dengan winger kencang dan serangan balik. Catatan kebobolan Hilman kini menjadi 1,14 per laga. Kendati demikian, pemuda asal Jeneponto itu sudah melakukan 25 saves atau 3,57 per laga. Kali ini, ia harus waspada dengan kelincahan para penyerang PSIS.

Wallace Costa : 9 kali main, 1 gol

Bek asal Brazil ini jadi sosok sentral di sektor pertahanan PSIS. Ia irit melepas passing, cuma 198 atau 22 per laga. Tapi hampir semuanya adalah operan kunci. Visi bermain adalah senjata utama Wallace memulai serangan. Tak cuma itu, ia juga termasuk kokoh dalam menjaga kotak penalti. Ia sudah melakukan 28 intercept, 24 clearance dan 4 pelanggaran.

Erwin Gutawa : 7 kali main

Dalam skema 3-4-3 yang belakangan disenangi MIlomir Seslija, Erwin Gutawa kembali lakoni peran bek yang tak kenal kompromi. Penampilannya keras dan lugas, sangat dibutuhkan ketika menghadapi tim dengan barisan penyerang agresif. Catatan 16 intercept dan 33 clearance dalam 593 menit penampilannya. Tapi, Erwin juga rentan. Tercatat ia sudah melakukan 10 pelanggaran, dan kantongi 3 kartu kuning.

Jonathan Cantillana : 11 kali main, 3 gol

Jonathan adalah motor lini tengah PSIS. Ia jadi pemain Laskar Mahesa Jenar dengan jumlah operan sukses terbanyak kedua, yakni mencapai 364 (33,09 per laga). Pemain Timnas Palestina itu juga disiplin dalam membendung serangan lawan, lewat 19 intercept plus 6 clearance. Jika dibutuhkan, gelandang 29 tahun itu juga hadir di saat krusial. Ada 11 tembakan tepat sasaran telah ia lepas, 3 di antaranya berbuah gol.

Sutanto Tan : 11 kali main, 1 asis

Sempat absen di laga terakhir kontra PSS akibat akumulasi kartu, Sutanto kembali masuk dalam daftar starter. Peran sebagai penyeimbang dan breaker membuatnya susah tergeser. Total ada 318 operan sukses (28,91 per laga) ia ciptakan, paling banyak dibanding seluruh gelandang PSM. Eks penggawa Persija itu juga telah lakikan 28 kali intercept plus sekali clearance. Kokoh bertahan, ia juga bisa mengancam gawang lawan lewat tembakan jarak jauhnya yang akurat.

Bruno Silva : 8 kali main, 2 gol

Ulah indisipliner membuat Bruno Silva beberapa kali tak tampil. Alhasil, ujung tombak didikan Botafogo itu baru tampil selama 553 menit. Sejauh ini, Bruno baru mencetak 2 gol dari 8 penampilan. Jumlah shot on target-nya pun baru 3. Bukan catatan bagus bagi pemain yang amat bersinar di musim 2018 dan 2019. Laga kontra PSM bakal jadi pembuktian Bruno.

Anco Jansen : 11 kali main, 3 gol, 1 asis

Setali tiga uang dengan Bruno, Anco Jansen sedang jadi sorotan karena tak kunjung akhiri paceklik gol. Tapi, catatannya sedikit lebih baik. Ia sudah melepas 11 peluang tepat sasaran, melakukan 5 dribble sukses dan sepasang crossing. Striker asal Belanda itu juga aktif bergerak membantu serangan, buktinya adalah 239 operan sukses (21,73 per laga) yang ia lepas dalam 11 penampilan.

Siapa yang bakal jadi penentu hasil akhir PSIS versus PSM? Saksikan perjuangan mereka pada Senin malam ini (22/11/2021) pukul 21.30 WITA.