Alfred Riedl, Eks Pelatih PSM Makassar dan Timnas Meninggal Dunia

08 Sep 2020, 18:36 WIB

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, pada tahun 2010. Sumber : https://commons.wikimedia.org

Makassar, IDN Times - Berita duka kembali menghampiri sepak bola Indonesia. Alfred Riedl, mantan pelatih Timnas Indonesia, meninggal dunia di hari Selasa (8/9/2020) pada usia 70 tahun.

Dilansir oleh laman situs berita Kurier.at, Alfred mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan penyakit kanker. Ia diberitakan sudah lama jalani perawatan, dengan sang istri yakni Jola Riedl selalu mendampingi hingga saat-saat terakhir.

Ungkapan belasungkawa pun datang dari berbagai kalangan, salah satunya PSSI. "Terima kasih untuk semua dedikasi dan kerja kerasnya, pelatih," demikian kalimat dalam unggahan akun Instagram resmi PSSI pada Selasa malam.

1. Juru taktik brilian yang pernah menangani Timnas PSSI

Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl (tengah) mengawasi para pemain asuhannya saat latihan jelang pertandingan babak semifinal AFF Suzuki Cup 2010 melawan Filipina di Lapangan PSSI Senayan, Jakarta, Jumat (10/12/2010). ANTARA FOTO

Selain bersama timnas Vietnam, mendiang Alfred Riedl juga dikenang sebagai salah satu juru taktik brilian yang pernah menangani Merah Putih. Ia pertama kali melatih Timnas pada medio Maret 2010 hingga Juli 2011.

Periode ketiga yakni Desember 2013 sampai November 2014, serta periode terakhir yakni Juni - Desember 2016. Siapa sangka, enam bulan bersama Boaz Solossa cs jadi penutup kariernya di dunia sepak bola, sebab ia tak lagi menangani tim apapun setelah itu.

Bersama Tim Garuda, prestasi Alfred yakni membawa Indonesia finis sebagai runner-up di helatan AFF Cup edisi 2010 dan 2016. Sementara untuk AFF Cup 2014, Firman Utina dkk gagal lolos ke babak gugur.

2. Pernah menangani PSM Makassar selama 3 bulan

ANTARA FOTO/Saiful Bahri

Sosok kelahiran Wina, 2 November 1949, itu juga pernah menangani PSM Makassar meski hanya selama tiga bulan. Resmi teken kontrak pada 10 Januari 2015, Alfred diproyeksikan sebagai pendamping Juku Eja jelang Liga Super Indonesia musim 2015.

Ia sempat memimpin beberapa sesi latihan Syamsul Chaeruddin beserta kolega, termasuk sepasang laga pramusim kontra Persegres Gresik United (5 Februari 2015) dan Persepam Madura United (7 Februari 2015). Dua uji coba sekaligus pemanasan di Jawa Timur tersebut berhasil dimenangkan PSM.

Setelah itu, Alfred kembali ke Austria pada 20 Februari 2015 untuk jalani pemeriksaan kesehatan. Namun, dokter tak mengizinkannya untuk kembali ke Makassar. Cuaca panas dikhawatirkan berimbas buruk pada tubuhnya. Setelah nyaris dua bulan terjadi tarik ulur, Alfred mengirim surat pengunduran diri ke manajemen PSM. Kesehatan jadi alasan utama.

3. Jejak karier Riedl di dunia sepak bola

ANTARA FOTO

Alfred Riedl sendiri memulai karier bal-balan sebagai striker. Beberapa klub yang sempat diperkuatnya adalah Austria Wien (1967-1972), Standard Liege (1976-1980), FC Metz (1980) serta Grazer AK (1981-1982).

Beberapa prestasinya sebagai pemain yakni dua trofi Liga Austria, sepasang gelar Piala Austria, satu kali top skorer Liga Austria (musim 1971/72) serta menyabet dua raihan pemain tersubur kasta teratas Liga Belgia bersama Sint-Truden (1972/73) dan Standard Liege (1974/75).

Alfred pernah memperkuat timnas Austria sebanyak empat kali pada dekade 1970-an akhir. Tak sampai di situ, ia pernah tampil di Liga Champions musim 1969/70 dan 1970/71 bersama Austria Wien.

Banting setir menjadi pelatih pada 1989, ia sempat bolak-balik tangani tim-tim Eropa dan Afrika sebelum lebih banyak berkecimpung di sepak bola Asia Tenggara. Selain timnas Indonesia, Alfred sempat menukangi timnas Vietnam sebanyak tiga kali.

Danke schön, Alfred! Terima kasih banyak atas pengabdian untuk sepak bola Indonesia!