Sutanto Tan Lanjutkan Generasi Pemain Berdarah Tionghoa di PSM

Salah satu rekrutan anyar untuk Piala Menpora 2021

Makassar, IDN Times - Sutanto Tan jadi salah satu rekrutan anyar PSM jelang Piala Menpora 2021. Gelandang yang sempat merumput di Singapura itu sudah mengikuti sesi latihan di Bosowa Sport Center sejak Senin, 15 Maret 2021.

Pamor PSM sebagai klub sarat sejarah diakui ikut mendorong Tanto, sapaan akrabnya, memilih Makassar sebagai labuhan baru. Terlebih tim asuhan Syamsuddin Batola itu berikrar memakai jasa pemain lokal selama pramusim.

"PSM adalah salah satu tim besar di Indonesia. Sebelumnya saya ada di PSMS tapi mereka tidak ikut Piala Menpora. Manajemen PSM juga sangat welcome dan baik kepada saya," ujarnya dalam keterangan pers, Senin lalu.

Baca Juga: Tak Gabung Latihan, Rizky Pellu Pamit dari PSM Makassar

1. Generasi baru pemain Tionghoa setelah Febrianto Wijaya

Sutanto Tan Lanjutkan Generasi Pemain Berdarah Tionghoa di PSMDirektur Akademi PSM Makassar, Febrianto Wijaya, dalam acara launching skuad PSM Makassar yang berlangsung di Nipah Mall pada Maret 2019. (Instagram.com/febriantowijaya)

Kedatangan Tanto punya nilai istimewa dari sisi historis. Dia melanjutkan tradisi keberadaan pemain keturunan Tionghoa dalam tim kebanggaan Kota Daeng.

Terakhir kali PSM dihuni pemain Tionghoa lebih dari satu dekade silam. Saat itu ada wonderkid Febrianto Wijaya yang berhasil menembus tim utama. Sayang, umur karier profesional Febri terbilang pendek. Kini dia sudah pensiun dan didapuk sebagai Direktur Akademi PSM Makassar.

2. Terakhir kali pemain keturunan Tionghoa membawa Juku Eja juara pada musim 1991/92

Sutanto Tan Lanjutkan Generasi Pemain Berdarah Tionghoa di PSMPemain belakang PSM Makassar, Yosef Wijaya (kiri), sedang berebut bola dengan salah satu pemain Persib Bandung di semifinal Perserikatan 1991/92. (Instagram.com/sulselfootballhistory)

Keberadaan pemain berdarah Tionghoa di PSM selalu identik dengan cerita kejayaan. Dimulai pada 1950-an dan 1960-an dengan nama-nama seperti Harry Tjong, Piet Thio, Tan Seng Tjan, John Simon, Frans Jo, dan Keng Wie. Mereka memberi empat gelar Perserikatan serta dua trofi Jusuf Cup.

Masuk dekade 1970-an, nama Abdi Tunggal mencuat. Berposisi sebagai penyerang, ia ikut andil dalam capaian sempurna di Piala Presiden Soeharto 1974 plus dua edisi Jusuf Cup.

Terakhir kali publik menyaksikan penggawa peranakan sukses mengantar Juku Eja ke podium juara nyaris tiga dekade lampau. Bek tengah Yosep Wijaya serta gelandang serang Erwin Wijaya ikut andil dalam sukses PSM membawa pulang piala Perserikatan 1991/92.

3. Tanto enggan muluk-muluk perihal target bersama PSM Makassar

Sutanto Tan Lanjutkan Generasi Pemain Berdarah Tionghoa di PSMSutanto Tan dalam sesi latihan bersama PSM Makassar untuk persiapan Piala Menpora di Bosowa Sport Center, Rabu 17 Maret 2021. (Instagram.com/psm_makassar)

Menilik sejarah pemain Tionghoa di PSM, Tanto enggan muluk-muluk. Pria kelahiran Pekanbaru, 4 Mei 1994 tersebut hanya ingin tampil maksimal di Piala Menpora yang dihelat mulai pekan depan.

"Target saya adalah bermain baik, mengeluarkan kemampuan saya. Juga membantu PSM, biar teman-teman (pemain dan suporter) senang. Pokoknya, targetnya yang terbaik di sini," sambungnya.

Tanpa Wiljan Pluim yang masih berada di Belanda, coach Syamsuddin Batola kemungkinan besar mengoper satu pos gelandang kosong ke Tanto. Alhasil, Tanto bakal jadi tandem duo Rasyid Bakri dan Muhammad Arfan.

Baca Juga: PSM Makassar Pakai Jasa Zulham-Nurhidayat di Piala Menpora 2021

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya