Ada 5 Pemain Brasil di Skuat 2025/2026, Saatnya PSM Bermain Atraktif?
- Aloisio Soares dan Victor Luiz menjadi andalan di lini belakang pada musim lalu, dan sudah lebih dulu nyetel dengan gaya permaian Pasukan Ramang.
- Alex Tanque dan Lucas Dias diharap bisa menambah agresivitas lini serang dengan pengalaman yang mereka bermain di berbagai negara.
- Savio Roberto diharap bisa melakoni peran sebagai pengatur ritme permainan untuk memberi gairah pada lini tengah PSM Makassar.
Makassar, IDN Times - Tari samba selalu identik dengan kata "enerjik". Hasil akulturasi dengan budaya Afrika tersebut adalah simbol kegembiraan dan semangat perayaan khas Brasil. Gerakannya sarat energi, dilakukan dalam ritme yang cepat dan dipenuhi dengan variasi. Gairah khas samba tersebut juga akan sangat terasa dalam skuat PSM Makassar di BRI Super League musim 2025/2026.
Bagaimana tidak, sejauh ini mereka sudah memiliki lima Brasileiro. Mereka adalah bek tengah Aloisio Soares Neto, bek kiri Victor Luiz, playmaker Savio Roberto, winger kanan Lucas Dias serta striker Alex Tanque. Situasi ini mengingatkan pada dekade 1990-an, saat lini tengah dan depan PSM Makassar dihuni oleh para pemain berpaspor Brasil yang sekarang berlabel legenda. Sebut saja Jacksen F. Tiago, Luciano Leandro, hingga Carlos de Mello.
1. Aloisio Soares (kiri) dan Victor Luiz (kanan) sudah semusim memperkuat PSM Makassar
Aloisio Soares dan Victor Luiz menjadi andalan di lini belakang pada musim lalu. Dengan tinggi badan mencapai 1,88 meter, Alosio menjadi tandem yang pas untuk Yuran Fernandes. Keduanya tak cuma menjadi tembok kokoh saat menghalau serangan lawan, tapi juga menara berbahaya dalam situasi bola mati. Statistik tak berdusta, 7 gol dan 1 asis diciptakan oleh eks penggawa Vitoria Setubal tersebut.
Sementara itu, Victor Luiz adalah motor serangan yang hobi menyisir sisi kiri lapangan. Berbekal kecepatan dan skill di atas rata-rata, pemain 27 tahun tersebut menjelma sebagai momok. Setiap umpan kunci dan kerjasama sama satu-dua Victor dijamin selalu merepotkan barisan belakang lawan PSM Makassar. Senjata andalannya ada pada crossing dan umpan terobosan, dengan total 10 asis dari 38 pertandingan lahir dari kakinya.
2. Alex Tanque (kiri) dan Lucas Dias (kanan) diharap bisa menambah agresivitas lini serang
Di bursa transfer awal musim 2025/2026, tiga Brasileiro tambahan direkrut untuk menambal kekosongan sejumlah lini. Striker Alex Tanque, menjadi juru gedor pengganti Hermin Haljeta yang kontraknya tak diperpanjang. Sudah kenyang pengalaman di Brasil dan Eropa, Alex kini mencoba peruntungan dengan menerima pinangan tim Asia Tenggara. Bersama Marsaxklok FC (Liga Malta) musim lalu, sosok 31 tahun tersebut ciptakan 16 gol dan 6 dari 34 penampilan.
Lucas Dias meramaikan persaingan di posisi sayap kanan yang biasa ditempati Victor Dethan serta Abdul "Lemon" Rahman. Ia datang ke Makassar dengan rekam jejak pernah bermain di liga Bulgaria, Republik Ceko, Armenia hingga Arab Saudi. Sebelum bergabung dengan PSM, pemain kelahiran Rio de Janeiro ini berseragam klub kasta teratas kompetisi sepak bola Thailand yakni Uthai Thani. Performanya musim lalu pun moncer: 3 gol dan 7 asis dari 32 pertandingan.
3. Savio Roberto (kiri) akan melakoni peran sebagai pengatur ritme permainan Juku Eja
Savio Roberto diharap menjadi pelengkap derap samba di Pasukan Ramang musim ini. Tak ada playmaker dengan kualitas sepadan dengan Wiljan Pluim, membuat lini tengah PSM kurang gairah. Gelandang serang berusia 29 tahun tersebut sudah teruji di Liga Iran selama dua tahun terakhir bersama Esteghlal Khuzestan. Kendati hanya finis di papan tengah, Savio catatkan total 21 penampilan (semuanya sebagai starter), dengan sumbangan 1 gol.
Muncul pertanyaan, apakah Juku Eja di BRI Super League 2025/2026 akan menyajikan permainan atraktif alih-alih andalkan efektivitas? Hal tersebut ada di tangan pelatih kepala Bernardo Tavares, entah bermain indah atau kembali pada taktik counter-pressing. Sisi positifnya, tak akan ada halangan komunikasi sebab Tavares (bersama sejumlah staf pelatih) dan para Brasileiro sama-sama berbahasa Portugis, temasuk juga bek andalan Yuran Fernandes asal Cape Verde.
