4 Alasan Mengapa Laga Persita Versus PSM Bakal Berjalan Alot

Alasan kedua, Persita enggan kehilangan poin di hadapan pendukungnya sendiri. Apalagi, mereka belum berhasil meraih kemenangan di BRI Super League musim ini. Situasi yang sama juga dialami oleh PSM Makassar, yang juga tengah berjuang keras untuk meraih tiga poin pertamanya musim ini.

Persita alami dua kekalahan dan sekali imbang sejak musim 2025/2026 dimulai, yakni takluk dari Persija dan Persebaya sebelum imbang di markas Madura United. Catatan PSM sendiri lebih baik, yakni tiga hasil imbang beruntun melawan Persijap, Bhayangkara Presisi FC serta Semen Padang.

Ketiga, kedua tim sudah saling mengenal kekuatan dan kelemahan masing-masing. Mereka sempat bertemu dalam laga uji coba pramusim pada 15 Juli 2025 lalu dan berakhir imbang 1-1. Tapi, susunan pemain dalam duel pemanasan tersebut sudah sangat berbeda dengan sekarang.

PSM memiliki sejumlah pemain asing anyar seperti Gledson Paixao, Abu Kamara, Jacques Themopele dan Savio Roberto yang siap diberi menit bermain. Sementara itu, Persita baru saja mendatangkan dua pemain pinjaman sebelum jendela transfer ditutup yakni Zalnaldo (Persib) dan Dejan Racic (Bhayangkara Presisi FC).

Alasan terakhir, partai ini juga akan menjadi adu taktik antara dua pelatih asing yakni Bernardo Tavares dari PSM dan Carlos Pena sebagai nahkoda Persita. Tavares memiliki rekor apik saat berhadapan dengan juru taktik asal Spanyol tersebut sejak musim lalu, saat Pena masih mengasuh Persija.

Dari dua pertemuan musim lalu, Tavares membahwa PSM menang satu kali dan bermain imbang sekali. Alhasil, duel tersebut menjadi ajang pembuktian Calos Pena untuk memutus catatan pribadi sekaligus klub, sekaligus tantangan Tavares untuk lanjutkan dominasi atas Pendekar Cisadane.