Cedera, Atlet Dansa Bersaudara Sumbang Medali Perak untuk Sulsel

Di kelas atau kategori ini hampir semua juara-juara di Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) ikut serta. Sulsel bertemu dengan Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, dan tuan rumah Sumatera Utara.

Meskipun mengalami cedera sejak Pra PON, Anastasya Kadiaman tetap tampil dengan semangat tinggi sehingga mampu memberikan terbaiknya dalam kompetisi. Ade Tri Putra Kadiaman juga memberikan dukungan maksimal kepada adiknya dengan memastikan kehadiran tim fisioterapi selama pertandingan untuk membantu mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh Anastasya.

"Adik saya masih cedera, makanya saya minta sama pengurus KONI dan sempat bicara juga dengan Kabid di Dispora, saya minta selama bertanding tim fisioterapi itu ada menemani, karena saya tahu adik saya akan terus kesakitan, sakitnya mulai dari engkel, lutut sampai panggul belakang," jelasnya.

Ade Tri Putra Kadiaman meraih prestasi di PON berkat komitmen dan dedikasi sejak usia dini. Mulai latihan dansa di usia lima tahun, dia kemudian menekuni jalannya sebagai atlet sejak tahun 2008.

Dukungan serta arahan dari orang tua yang memiliki jiwa kompetitif turut berperan penting dalam membentuk kesuksesannya dalam bidang olahraga.

"Jadi kami tidak ke mana-mana (olahraga lainnya), jadi peran orang tua sangat penting," ucap anak dari John Kadiaman dan Joke Suria Tan ini. 

Ade Tri Putra Kadiaman masih akan bertanding dalam kategori FFA Cha Cha Cha. Dia berani memasang target tinggi, yaitu medali emas.

"Selain saya, jadi masih ada atlet lagi yang bertanding. Mudah-mudahan kita mengumpulkan medali khususnya emas," kata dia.