TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Monumen Tertua di Dunia, Semua dari Sebelum Masehi 

Apa saja yang ditemukan? Simak ulasannya di sini, yuk!

Uruk Ziggurat. (commons.wikimedia.org/David Stanley)

Masa lalu selalu dipenuhi misteri yang tersimpan. Melalui monumenlah semua hal tersebut bisa dikuak oleh para arkeolog, yang melihat bagaimana gambaran orang-orang di masa lalu.

Tujuh monumen berikut telah diindetifikasi oleh para ahli sudah berdiri bahkan sebelum masehi. Mari lihat apa saja yang ditemukan dari beragam monumen ini, dirangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: 25 Peristiwa Bersejarah Dunia yang Terjadi pada Bulan September

1. Göbekli Tepe, Turki

Göbekli Tepe, Turki. (commons.wikimedia.org/Immanuelle)

Berdasarkan laporan UNESCO, Göbekli Tepe termasuk penemuan bergaya zaman Neolitik pra-tembikar antara 9.600 dan 8.200 SM. Wilayah ini juga memiliki komunitas pertanian paling kuno di dunia. Situs ini terletak di timur laut kota Şanlıurfa (Urfa), Turki tenggara.

Dibangunnya Göbekli Tepe adalah bukti inovasi kemampuan arsitektur manusia pada zaman dulu. Pilar batu kapur adalah berbentuk T menunjukkan adanya acara pemujaan yang tingginya mencapai 5,50 meter.
 
Beberapa pilar juga menunjukan gambaran abstrak wujud manusia dengan ikat pinggangnya dan cawat. Selain itu juga ditemukan sisa-sisa bangunan non-monumental yang berasal dari bangunan rumah tangga.

2. Mehrgarh, Pakistan

Mehrgarh, Pakistan. (commons.wikimedia.org/Ashish_Premier)

Mehrgarh terletak di dataran Kachi di sebelah barat lembah sungai Indus di antara kota Quetta, Kalt dan Sibi. Mehrgarah terkadang dianggap pemukiman pertanian paling awal di Asia Selatan berdasarkan panggalian arkeologi dari tahun 1974.

Dilansir ancient Pakistan info, Mehrgarg terbagi tiga periode. Periode I 7000-5500 SM bersifat neolitik dan akeramik. Beragam benda ditemukan di sini seperti keranjang, peralatan batu, tulang, manik-manik, batu kapur, pirus, lapis, lazuli, batu pasir dan tembaga poles

Pada periode II 5500 - 4800 SM ditemukannya dua kuburan dengan lapisan oker merah pada tubuhnya. Para arkeolog mengindentifikasikan periode II dan periode III 4800 - 3500 SM telah masuk zaman keramik Neolitik.

Ditandai dengan ditemukannya banyak manufaktur dan teknik yang digunakan lebih maju. Meliputi bor batu, tembaga, tanur ke atas, tanur lubang besar dan cawan peleburan tembaga.

3. Cairn de Barnenez, Perancis

Cairn de Baenenez, Perancis. (commons.wikimedia.org/Lorine.Cahuet)

Dilansir ancient origin, Cairn de Barnenez berada di Semenanjung Kernéléhen di Finistère utara, Brittany. Diperkirakan dibangun pada zaman neolitik awal sekitar 5.000 SM. Ukuran monemun kuno ini panjangnya 72 meter, lebar antara 20 dan 25 meter dan tinggi 9 meter.

Sedangkan jenis bahan kontruksi terbagi dua. Tahap pertama, para pembangun zaman itu memanfaatkan dolerite melimpah yang ditemukan di sana. Tahap keduanya menggunakan granit yang terdapat di sekitaran sana.

4. Anu Uruk Ziggurat, Irak

Anu Uruk Ziggurat, Irak. (commons.wikimedia.org/tobeytravels)

Ziggurat menyerupai piramida berundak dengan bagian atasnya datar. Dikenal dengan Ziggurat Uruk yang dulunya terletak di Mesopotamia Selatan, Irak. Didirikan oleh raja bernama Enmerkar, Gilgamesh sekitar tahun 4.500 SM. Jelas, ancient origins.

Di bawah pemerintahan Ur-Nammu, ia menyatukan semua kota Sumeria menjadi satu kerajaan. Kemudian ia membangun awal dari ziggurat (menara kuil) yang diidentifikasi sebagai tempat menyembah para dewa.

Bangsa Sumeria percaya bahwa dewa mereka datang dari pegunungan. Dibangunnya ziggurat mempunyai relevansi dengan bangsa Sumeria karena agama adalah bagian sangat penting dari kebudayaan Mesopotamia kuno.

Dibagian lain dari ziggurat, Kuil Putih Uruk dibangun sekitar tahun 3.200 hingga 3.000 SM yang didedikasikan untuk menyembah dewa langit Anu. Dilansir ancient origin.

5. Kuil Ġgantija, Malta

Kuil Ġgantija, Malta. (commons.wikimedia.org/Dietrich Michael Weidmann)

Ġgantija terletak di pulau Gozo di mana terbagi menjadi dua candi terpisah, candi selatan yang dibangun pada 3.600 SM dan candi utara di tahun 3.000 SM. Tentu saja kuil ini merupakan situs pemujaan dewi kesuburan ibu pertiwi. Banyak patung ditemukan masih terkait dengan tradisi pemujaannya.

Fitur dekorasi terdiri dari sebagian panel-panel yang dihiasi relief beserta lubang-lubang bor. Motifnya spiral, pohon, tumbuhan dan berbagai binatang. Bentuk dan tata letak bangunan menunjukan fokus ritual penting dari masyarakat yang sangat terorganisir.

Dilansir ancient origins, Ġgantija dikelilingi oleh tembok pembatas yang dibangun menggunakan teknik tajuk dan tandu bergantian. Beberapa megalit raksasa melebihi 5 meter dan beratnya lebih dari 50 ton.

6. Shahr-E Sukhteh, Iran

Shahr-E Sukhteh, Iran. (commons.wikimedia.org/Amin Berenjkar)

Shahr-E Sukhteh berada di dataran tinggi Iran diperkirakan berdiri sekitar tahun 3.200 SM. Penemuan arkeologi seperti bejana batu, permata dan tembikar menunjukan peran penting kota ini pernah menjalani hubungan dengan bangsa lain.

Uniknya monumen ini masih memiliki penemuan yang terpelihara dengan baik dilihat dari bentuk struktur batu bata lumpur, kuburan, dan artefaknya. Meski sudah berabad-abad.

Shahr-E Sukhteh menunjukan transisi yang pesat berawal dari pemukiman pedesaan sampai menjelma menjadi perkotaan. Disertai juga dengan pencapaian dan perkembangan budaya, sosial, ekonomi yang signifikan dari zaman kalkolitik hingga awal zaman perunggu. Jelas UNESCO.

Baca Juga: 10 Gerbang Monumen Paling Populer di Dunia, Arsitekturnya Megah

Verified Writer

FAISAL Faitoshi Ahmad

Faitoshi. Penyuka Jejepangan. Sejarah. Ilmu Pengetahuan. dll. Salam kenal.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya