TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Salah Satu Fauna Endemik Sulsel, Ini 5 Fakta tentang Burung Julang

Si Julang petani hutan yang tangguh

wikiwand.com

Burung Julang Sulawesi atau Taong disebut juga Knobbed hornbill merupakan salah satu satwa endemik di Sulawesi Selatan. Keunikan dan populasinya yang sedikit menjadikannya sebagai salah satu satwa yang dilindungi. 

Bukan hanya sebagai fauna identitas, tapi juga sebagai lambang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan. Berikut ini fakta mengenai burung Julang Sulawesi sebagai bukti keunikan dan biodivesitas alam Indonesia.

1. Spesies burung Rangkong yang cantik dan unik

instagram.com/drawick92
  1. Burung Julang Sulawesi memiliki nama ilmiah Aceros cassidix dan masih termasuk jenis burung Rangkong. Paruhnya yang besar dengan cula di bagian atasnya menambah keunikan burung ini. Cula tersebut berwarna merah pada Julang jantan dan kuning pada betina. Ada kantung berwarna biru di bagian tenggorokan dengan tubuhnya berwarna hitam dan putih pada bagian ekor menjadikan burung ini semakin eksotis.

Selain warna dan bentuknya yang unik, ukuran tubuhnya pun cukup besar. Ukuran panjang burung Julang jantan mencapai 104 cm dan beratnya 2500 gr. Sedangkan burung Julang betina memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan pejantan.

Baca Juga: Bikin Anget, Yuk Santap 5 Kuliner Berkuah Khas Sulawesi Selatan Ini

2. Dijuluki "petani hutan" yang tangguh

atozpictures.com

Dua orang peneliti burung Rangkong dan hutan tropis bernama Timothy G. O'Brien bersama kawannya, Margaret F. Kinnaid memberikan julukan "petani hutan" yang tangguh pada burung ini. 

Hal tersebut berdasarkan peran penting burung Julang membantu regenerasi hutan yang menjadi habitatnya. Biji-bijian dari sisa buah yang menjadi makannnya secara tidak langsung dapat tersebar di berbagai penjuru hutan. Burung tersebut mampu terbang sampai sekitar 100 km², hebat bukan?

3. Dipercaya memiliki kekuatan magis

instagram.com/yumiantikwok

Selain dari segi ilmiah, masyarakat di Sulawesi percaya bahwa dengan menggantung paruh burung Julang mampu menolak marabahaya. Sedangkan burung jenis Rangkong di masyarakat Dayak melambangkan kesucian, bahkan tergambar di relief Candi Prambanan.

Selain itu, dapat digunakan untuk mempercantik dekorasi rumah. Hal tersebut menjadikan beberapa kasus penangkapan dan perdagangan liar burung Julang terjadi.

4. Salah satu indikator adanya pohon berukuran besar di hutan

twitter.com/worldbirds32

Burung sejenis Rangkong memiliki habitat di hutan rawa, hutan primer dan hutan sekunder di dataran tinggi. Burung ini membutuhkan pohon tinggi yang memiliki diameter sekitar 45 cm untuk sarangnya. Sarang yang dibuat sejenis burung Rangkong berupa lubang di pohon yang biasanya diberi lumpur pada bagian luarnya. Ketika si betina sedang mengerami telurnya, maka tidak akan keluar dari sarangnya dan pejantan yang akan mencari makanan.

Sebagai salah satu indikator alami, burung tersebut hidup berkelompok di tengah hutan untuk menghindari manusia. Jadi, keberadaan burung itu menandakan adanya hutan yang masih alami dengan tumbuhan besar.

Baca Juga: Mengenal Kera Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan 

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Fatma Roisatin Nadhiroh di IDN Times Community dengan judul 5 Fakta Julang Sulawesi, Satwa Endemik Indentitas Sulsel

Berita Terkini Lainnya