Hari Tanpa Bayangan Bisa Diamati Seluruh Daerah di Sulsel
Fenomena ini terjadi 28 September hingga 8 Oktober 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Mulai hari ini, Rabu (29/9/2021) hingga 8 Oktober mendatang, seluruh wilayah di Sulawesi Selatan bakal kebagian giliran mengalami hari tanpa bayangan. Dalam studi ilmiah, fenomena alam ini kerap disebut sebagai titik kulminasi utama.
Mengutip penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hari tanpa bayangan yakni ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Atau menurut kata ilmuwan, saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat.
Atau, dengan kata lain, matahari saat itu tepat sejajar dengan bagian kepala objek (entah benda mati atau makhluk hidup) yang biasa disebut sebagai titik zenit.
Baca Juga: Ini Waktu dan Lokasi Hari Tanpa Bayangan di Indonesia
1. Hari tanpa bayangan tak lepas dari faktor bentuk bumi dan rotasinya
Nah, sebagai efek dari matahari yang berada di titik zenit, bayangan tak terlihat alias "bersembunyi" di bawah objek yang berada di permukaan tanah.
Fenomena "hari tanpa bayangan" tak lepas dari bentuk bumi yang nyaris bulat, atau lebih tepatnya sferoid pepat. Bidang ekuator atau rotasi planet kita tidak tepat berimpitan bidang ekliptika atau revolusi bumi.
Sederhananya, jika menerapkan sumbu utara dan selatan, bumi "tegak lurus" dilingkari garis khatulistiwa, sebuah garis khayal yang ditandai sebagai 0 derajat dalam peta.
Tapi, bumi berputar tidak seperti gasing. Ada momen revolusi bumi, yakni ketika poros bumi miring 23,5 derajat ketika hendak memutari orbit. Ini juga yang jadi penyebab gerak semu matahari, di mana orang-orang di lintang ekuator melihat matahari kayak terbit dari utara atau selatan.
Baca Juga: Hari tanpa Bayangan Diprediksi Terjadi 15 hingga 23 Maret di Sulteng
Baca Juga: 5 Manfaat Sinar Matahari Bagi Tubuh, Tidak Melulu Bahaya!