Dokter di Bulukumba Meninggal Usai Disuntik Vaksin Tahap III
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Seorang dokter rumah sakit daerah di Kabupaten Bulukumba meninggal, usai menerima vaksinasi COVID-19 tahap ketiga atau booster dengan vaksin Moderna.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel dr Ichsan Mustari membenarkan kejadian itu. Tapi dia belum bisa memastikan hubungan kematian dokter itu dengan efek dari vaksin.
"Sementara tim KIPI (Kejadian Ikutan Pascaimunisasi) melakukan investigasi," kata Ichsan saat dihubungi, Rabu (25/8/2021).
Baca Juga: Tarik Perhatian, Kodim Makassar Gelar Vaksinasi di Mobil Tank Tempur
1. KIPI menyelidiki penyebab meninggalnya dokter
Dokter perempuan yang meninggal berinisial AYM. Informasi kematiannya banyak diunggah di media sosial. Namun, Ichsan belum menyebut secara detail kapan dokter itu meninggal.
Ichsan menjelaskan, proses penelusuran penyebab meninggalnya dokter melibatkan tim KIPI provinsi dan tingkat daerah.
"Begitu prosedurnya kalau ada dugaan. Tim kabupaten dan provinsi melakukan investigasi melihat sejauh mana kejadian tersebut terjadi," katanya.
2. Kejadian di Bulukumba jadi bahan analisis
Ichsan mengatakan, KIPI memang dibentuk sejak awal vaksinasi untuk mencari tahu kejadian dan dampak yang diterima penerima vaksin. Dia memilih menunggu hasil investigasi KIPI terkait meninggalnya dokter di Bulukumba.
"Yentu juga kejadian yang seperti itu tetap menjadi analisis tim untuk melihatnya," tegasnya.
3. Dokter meninggal adalah spesialis kejiwaan
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba dr Wahyuni membenarkan bahwa ada tenaga kesehatannya yang meninggal dunia. Dokter AYM meninggal dunia pada Minggu, 22 Agustus 2021.
"Dia spesialis dokter jiwa," katanya saat dikonfirmasi terpisah.
Wahyuni mengatakan, dokter AYM bertugas di Rumah Sakit Haji Andi Sultan Daeng Radja Bulukumba dan berstatus sebagai pegawai tetap.
"Nanti dari KIPI akan turun dari provinsi untuk ini," ucapnya.
Baca Juga: Sulsel Segera Suntikkan Lima Ribu Vaksin Moderna untuk Umum