Anak di Makassar yang Dipaksa Ibunya Mengemis Sudah Kembali Sekolah

Kondisi ZR dipastikan membaik

Makassar, IDN Times - Setelah menjalani proses pendampingan untuk pemulihan kondisi fisik dan mental selama sepekan, ZR korban eksploitasi ibu kandung sendiri akhirnya kembali bersekolah. Bocah sembilan tahun itu sebelumnya terus didampingi psikolog hingga tenaga medis di Rumah Aman, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar.

Setelah dipastikan membaik, ZR sejak Senin (9/12) kemarin telah mulai kembali menjalani proses belajar mengajar di sekolahnya. “Sudah kembali sekolah juga di antar jemput orang P2TP2A. Di SD Tamamaung, tapi tetap tinggal di Rumah Aman, belum dikembalikan ke orang tuanya," kata Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) P2TP2A Makmur, Selasa (10/12).

1. Kondisi psikologis ZR pulih 100 persen

Anak di Makassar yang Dipaksa Ibunya Mengemis Sudah Kembali SekolahKantor P2TP2A Makassar / Sahrul Ramadan

ZR mulai dirawat di Rumah Aman P2TP2A sejak Selasa (3/12) lalu. Selain pengasuh, dia juga didampingi tim psikologis khusus. Tim pendamping awalnya memahami kondisi ZR yang disebutkan cukup tertutup.

Belakangan setelah melalui penanganan khusus, anak keempat dari enam bersaudara itu akhirnya mulai bersosialisasi dengan lingkungan internal Rumah Aman. “Kondisi traumanya sudah pelan-pelan pulih, menghampiri 100 persen,” ungkap Makmur.

2. Ibu kandung ZR jalani telah menjalani tes kejiwaan

Anak di Makassar yang Dipaksa Ibunya Mengemis Sudah Kembali SekolahM menjalani pemeriksaan di Mako Polsek Panakkukang, Selasa (3/12) / Sahrul Ramadan

Sementara M, ibu kandung korban diketahui telah ditetapkan menjadi tersangka oleh kepolisian. Perempuan 34 tahun itu dijerat dengan pasal 88 juncto pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak. Dia sementara ini masih menjalani penahanan di Mako Polsek Panakkukang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Minggu (8/12) lalu kata Makmur, ibunya telah menjalani tes kejiwaan oleh tim internal P2TP2A. Hasilnya diketahui jika M memiliki tingkat emosi yang tidak stabil. Dalam artian katanya, cederung bertindak kasar kepada anak-anaknya.

“Kondisi kejiwaannya, memang ibunya ini adalah seorang yang keras di keluarga. Dia akui dirinya memang emosional dan juga memang tidak paham adanya undang-undang yang mengatur perlindungan anak dan melarang anak untuk bekerja," paparnya.

Baca Juga: Ibu di Makassar Paksa Anak Mengemis, Tamparan bagi Kota Layak Anak

3. Dua saudara ZR dirawat oleh ayahnya

Anak di Makassar yang Dipaksa Ibunya Mengemis Sudah Kembali SekolahKantor P2TP2A Makassar / Sahrul Ramadan

Berdasarkan pengakuan ZR sepanjang proses pendampingan saat itu, bukan hanya dirinya yang dipekerjakan paksa, adik dan kakaknya pun diperlakukan serupa. Kakak laki-lakinya DD, ditarget oleh ibunya untuk mendapatkan Rp100 ribu per hari. Sementara adik perempuannya, Rp40 ribu per hari.

Tiga saudara lainnya telah meninggalkan Kota Makassar. Mereka tersebar di berbagai daerah. Beberapa di antaranya telah berkeluarga. Namun karena kondisi ekonomi yang tak jauh berbeda dengan apa yang dialami orang tuanya, mereka memilih jalan hidup masing-masing. “Ini anak semua sudah terdoktrin dengan sendirinya,” ucap psikolog pendamping ZR, Haeriyah dalam kesempatan sebelumnya.

Ayah ZR, RM yang hanya berprofesi sebagai buruh bangunan, sebelumnya telah diambil keterangannya oleh kepolisian. Di hadapan polisi, RM mengaku tidak begitu tahu menahu jika anaknya dipekerjakan paksa oleh ibunya.

Sepengetahuannya, ZR, kakaknya DD dan si bungsu yang berusia dua tahun hanya berjualan tisu untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Termasuk untuk jajan. Kini dua saudaranya itu hanya dirawat oleh ayahnya. Pihak P2TP2A berencan berkoordinasi dengan ayah ZR untuk proses penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Dua Tahun Paksa Anak Kandung Mengemis, Ibu di Makassar Ini Ditangkap

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya