WALHI Tagih Janji Gubernur Sulsel Dialog Dampak Buruk Tambang Pasir
WALHI telah menyelesaikan kajian dampak buruk penambangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan, menantang Gubernur Nurdin Abdullah untuk berdialog dengan masyarakat nelayan Pulau Kodingareng. Dialog bertujuan untuk memaparkan bukti kajian WALHI Sulsel bahwa aktivitas penambangan pasir berdampak buruk terhadap masyarakat pulau.
"Sekarang kami telah menyelesaikan kajian ini, oleh karena itu kami pun meminta Gubernur Sulsel memenuhi janjinya untuk berdialog dengan para nelayan dan perempuan yang menolak tambang pasir laut PT Boskalis," kata Ketua Tim Kajian WALHI Sulsel Slamet Riadi, dalam keterangan tertulisnya kepada jurnalis, Jumat (18/9/2020).
1. WALHI Sulsel sebut tambang pasir berdampak terhadap lingkungan, kondisi sosial dan ekonomi warga
Menurut Slamet, tantangan ke Gubernur Nurdin Abdullah membuka forum dialog dengan warga, sebagai respons atas permintaan sebelumnya. Kata Slamet, gubernur saat itu menantang WALHI Sulsel membuktikan kerusakan lingkungan dan dampak buruk yang ditimbulkan akibat penambangan pasir.
Slamet menegaskan, tantangan ini merupakan bagian dari upaya untuk menagih janji gubernur. "Hasil kajian telah selesai, terkait daya rusak tambang pasir berdampak terhadap lingkungan, ekonomi, dan sosial masyarakat di Pulau Kodingareng," ungkap Slamet.
Ketiga dampak tersebut, tambah Slamet, berhubungan erat dengan kehidupan seluruh masyarakat nelayan, perempuan hingga anak-anak di Pulau Kodingareng. Gubernur Nurdin Abdullah diminta tidak tinggal diam dan segera menyikapi serius persoalan ini.
Baca Juga: Diterpa Propaganda, Nelayan Kodingareng Kukuh Tolak Tambang Pasir
Baca Juga: WALHI-KIARA Jelaskan Dampak Tambang Pasir terhadap Nelayan Kodingareng