Takut Ambulans Bekas Virus Corona, Jenazah di RS Diangkut dengan Taksi
Video keluarga pasien marah-marah viral di medsos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Video sejumlah orang membawa jenazah keluar dari rumah sakit, viral di media sosial, sejak Minggu (5/4). Peristiwa itu jadi pembicaraan karena mayat diangkut dari rumah sakit dengan menggunakan taksi online, alih-alih ambulans atau mobil jenazah.
Video berdurasi 2 menit 54 detik menunjukkan beberapa orang berupaya menaikkan sesosok jenazah ke mobil jenis MPV. Kejadian terekam di depan ruang instalasi gawat darurat, yang belakangan diketahui di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Mayat yang dinaikkan dalam mobil Grab. Karena pihak rumah sakit Syekh Yusuf ada tiga ambulans... yang mumpuni tapi tidak dipakai," kata seseorang yang diduga perekam video.
Pihak RS Syekh Yusuf Gowa membenarkan soal kejadian di hari Minggu itu. Pihak keluarga disebut marah-marah karena tidak mendapatkan fasilitas ambulans untuk mengantar jenazah pulang ke rumah duka. Bukan karena rumah sakit tidak memberi, melainkan karena pihak keluarga jenazah enggan menggunakan ambulans yang pernah mengangkut pasien terkait COVID-19.
"Kami dari pihak rumah sakit sudah berupaya untuk memberikan pelayanan mobil jenazah yg ada tapi pihak keluarga menolak dengan alasan mobil jenazah itu sudah dipakai jenasah covid," kata Humas RS Syekh Yusuf H Muhammad Taslim dalam keterangan pers yang diterima Senin (6/4).
Baca Juga: Kebutuhan Pangan Warga Gowa yang Diisolasi 14 Hari Dijamin Pemerintah
1. Saat kejadian, satu mobil jenazah sedang digunakan di luar RS
Taslim mengungkapkan, pasien yang terekam dalam video masuk ke IGD RS Syekh Yusuf pada Minggu sekitar pukul 13.30 Wita. Saat itu pasien sudah dalam keadaan meninggal, namun tidak disebutkan secara rinci penyakit yang diderita.
Keluarga pasien, katanya, meminta disiapkan mobil jenazah untuk mengantarkan ke rumah duka. Rumah sakit pun menjelaskan bahwa ada dua mobil jenazah. Namun yang satu sedang digunakan mengantar jenazah ke wilayah Malino. Sedangkan satu mobil lainnya yang stand by ditolak, karena pernah digunakan mengangkut pasien COVID-19.
"Kepala IGD telah menyampaikan kepada keluarga jenazah bahwa kita di RS, memiliki dua mobil jenazah," kata Taslim.
"Kepala IGD menyampaikan bahwa memang mobil yang standby itu pernah mengangkut jenazah pasien tersangka covid seminggu yang lalu, tetapi sudah aman untuk digunakan karena sudah dibersihkan dan sudah didisinfektan," dia melanjutkan.
Baca Juga: Kematian di Sulsel Diklaim Tidak Ada yang Murni karena COVID-19