Soal Pembukaan Masjid selama Ramadan, Ini Respons IDI Makassar
Penyebaran COVID-19 dianggap masih mengkhawatirkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar tidak mempersoalkan kebijakan pemerintah yang membolehkan ibadah berjemaah di masjid selama bulan Ramadan.
"IDI hanya mengimbau agar protokol tetap tentang kesehatan itu diperketat," kata Humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin kepada IDN Times, Senin (12/4/2021).
Sebelumnya Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman menerbitkan surat edaran yang membolehkan salat tarawih berjemaah dan buka puasa bersama. Namun semua diikuti syarat, antara lain membatasi jumlah hadirin setengah dari kapasitas ruangan.
Baca Juga: Mengenal Suro' Baca, Tradisi Khas Makassar Menyambut Ramadan
1. Tempat wudhu di masjid sebaiknya disediakan sabun
Wachyudi menyebut IDI Makssar sejalan dengan pemerintah dalam urusan pembukaan masjid. Namun, pihaknya berharap protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 betul dijalankan, tak sekadar slogan.
Pihak masjid diharapkan mengawasi secara ketat prokes di kalangan jemaah. Misalnya menjaga jarak, menggunakan masker, serta menyediakan tempat wudu yang layak.
"Kan selama ini biasanya sekedar tempat air wudu saja. Sebaiknya di tempat mengambil wudu itu harus ada ekstra yaitu disediakan sabun," ujar Wachyudi.
Baca Juga: Masjid Al-Markaz Makassar Batasi Aktivitas Sepanjang Bulan Ramadan