Soal Banjir Makassar, Relokasi Warga Jadi Opsi Terakhir
Anomali cuaca disebut jadi pemicu banjir, bukan penyebab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar mempertimbangkan berbagai masukan solusi untuk mengatasi masalah banjir tahunan. Terutama wilayah yang dianggap sering terdampak parah di dua kecamatan, Biringkanaya dan Manggala.
Pj wali Kota Rudy Djamaluddin mengatakan, Pemkot tengah mengaji solusi permasalahan banjir dengan melibatkan para pakar dari berbagai latar belakang. Salah satu solusi ekstrem untuk mengatasi persoalan banjir adalah dengan merelokasi pemukiman penduduk dari lokasi rawan.
"Menggeser perumahan adalah solusi terakhir kalau ternyata solusi alternatif tanpa menggeser pemukiman itu sudah tidak ada," kata Rudy kepada IDN Times, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga: Pemkot Makassar Kaji Solusi Banjir Tahunan di Dua Kecamatan
1. Banyak pemukiman yang dulunya daerah resapan air
Rudy menyebut banyak wilayah resapan air di Makassar yang kini jadi pemukiman penduduk. Dia mencontohkan daerah rawan banjir di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala.
Pemerintah sebenarnya sudah membangun kolam regulasi untuk menampung dan mengalirkan air menuju sungai dan laut, namun Rudy menganggapnya tidak berfungsi maksimal. Sebab air yang seharusnya mengalir justru tertahan di kawasan pemukiman.
"Jadi mau tidak mau, memang nantinya ada mungkin pembebasan lahan, atau relokasi warga. Apabila warga tersebut pengen mendapatkan solusi yang betul-betul tidak banjir lagi," ungkap Rudy.
Baca Juga: Pj Wali Kota Makassar Jawab Kritikan IDI soal Pelonggaran Jam Malam