TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penentuan 1 Syawal 1441 Hijriah, Hilal di Makassar Minus 4 Derajat

Hasil pemantauan dilaporkan ke Kemenag RI

Pemantauan hilal di Makassar. IDN Times/Kemenag Sulsel

Makassar, IDN Times - Kementerian Agama Wilayah Sulawesi Selatan, baru saja melakukan pemantauan hilal penentuan masuknya 1 Syawal 1441 Hijriah. Pemantauan dilakukan di bubungan atap atau rooftop Mal GTC Tanjung Bunga, Kota Makassar, Jumat (22/5) petang.

"Untuk situasi hilal di Kota Makassar, hasil pemantauan Tim Badan Hisab Rukyat (BHR) menemukan posisi hilal di Makassar masih berada di bawah ufuk, tepatnya 4 derajat di bawah ufuk," kata Kepala Kawil Agama Sulsel Anwar Abubakar dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat.

1. Pemantauan hilal dilakukan di 80 titik berbeda termasuk Kota Makassar

Pemantauan hilal di Makassar. IDN Times/Kemenag Sulsel

Hingga saat ini, pemerintah belum mengumumkan secara resmi jadwal perayaan Idulfitri. Namun merujuk dalam kalender resmi 2020 pemerintah, Idulfitri jatuh di hari Minggu (24/5) mendatang.

Pemantauan, disebutkan Anwar, dilakukan di 80 lokasi berbeda di seluruh Indonesia termasuk Makassar secara serentak hari ini. Hasil pemantauan di Makassar, selanjutnya akan dilaporkan ke Kantor Kemenag pusat untuk kemudian diteruskan ke sidang isbat.

"Kita tinggal tunggu keputusan resminya dengan menunggu hasil sidang isbath di Kemenag pusat malam ini," ungkap Anwar.

Baca Juga: Makassar Pertimbangkan Salat Idulfitri Berjemaah dengan Syarat

2. BMKG Wilayah IV Makassar memperkirakan ahilal baru akan nampak besok

Pemantauan hilal di Makassar. IDN Times/Kemenag Sulsel

Pemantauan hilal melibatkan sejumlah instansi selain jajaran Kemenag Sulsel. Di antaranya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar. Berdasarkan hasil referensi pemantauan tadi, lanjut Anwar, paling lambat Sabtu (23/5) besok hilal diperkirakan akan terpantau.

"BMKG memperkirakan besok, posisi hilal baru bisa naik ke posisi di atas 6 derajat," jelas Anwar.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kemenag dalam menetapkan jatuhnya lebaran memadukan dua metode. Melalui perhitungan astronomi (hisab) untuk menentukan posisi pasti hilal. Kemudian akan didapatkan prakiraan letak bulan baru dan dikonfirmasi dengan melihat hilal secara langsung (rukyat).

Baca Juga: Layanan Sertifikasi Halal Kemenag Sulsel Tutup Sementara karena Corona

Berita Terkini Lainnya