Marak Ambil Paksa Jenazah, Pengamanan RS di Makassar Ditingkatkan
TNI-Polri disiagakan di setiap rumah sakit rujukan COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Polrestabes Makassar menyiagakan personelnya untuk mengamankan seluruh rumah sakit penyangga dan rujukan penanganan pasien terkait COVID-19. Rumah sakit tersebar di berbagai lokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi maraknya kejadian masyarakat yang melakukan upaya penjemputan paksa pasien dari rumah sakit.
"Untuk saat ini semua rumah sakit diamankan dengan kekuatan dari TNI, Polrestabes di-backup Polda. Dari anggota Polri 15 sampai 20 (total) kalau dibantu anggota TNI," kata Yudhiawan saat memberikan keterangan kepada sejumlah jurnalis, Kamis (11/6).
1. Polisi ingatkan pihak rumah sakit bangun komunikasi yang baik dengan pihak keluarga pasien
Yudhiawan mengingatkan agar petugas rumah sakit sebaiknya membangun komunikasi dengan pihak keluarga pasien yang sementara dirawat. Khususnya apabila pasien tersebut terindikasi COVID-19. Dengan komunikasi, menurut Yudhiawan, persoalan kesalahpahaman bisa diantisipasi.
"Pihak rumah sakit kami sarankan juga mungkin komunikasi dengan pihak keluarga. Komunikasi yang baik karena kadang-kadang ada komunikasi yang tersumbat sehingga menimbulkan interpretasi yang terhambat sehingga terjadi penjemputan secara paksa," ungkap Yudhiawan.
Selain itu, Yudhiawan juga mengimbau agar masyarakat tetap taat dan patuh mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan, baik di lingkungan sekitar hingga dalam aktivitas keseharian. Dengan begitu, upaya untuk menekan laju penyebaran virus bisa berjalan maksimal.
Baca Juga: Pengambilan Paksa Jenazah PDP Corona Berpotensi Munculkan Klaster Baru
Baca Juga: Bertambah, Tersangka Ambil Paksa Jenazah di Makassar Jadi 12 Orang