TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Sekretariat Mahasiswa di Makassar Dilempar Batu dan Bom Molotov

Penyerangan dilakukan oleh OTK

Ilustrasi pelemparan bom molotov di lingkungan warga di Makassar. (Dok. Polrestabes Makassar)

Makassar, IDN Times - Dua sekretariat organisasi kemahasiswaan di Kota Makassar, digemparkan dengan peristiwa penyerangan mendadak.

Polisi menyebut, penyerangan pertama oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) dilakukan di kantor sekaligus sekretariat organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Jalan Raya Pendidikan, Kecamatan Rappocini, Makassar.

"Awalnya, saat korban bersama rekannya di sekretariat masih tidur tiba-tiba dikagetkan, bangun karena (mendengar) suara bom molotov," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko saat dikonfirmasi, Minggu (17/11).

1. Aksi penyerangan oleh 4 orang OTK terjadi sekitar pukul 03.00 WITA

Sekretariat mahasiswa di Makassar yang diserang OTK dengan batu dan bom molotov, Minggu (17/11) / Istimewa

Berdasarkan hasil pengambilan keterangan sejumlah saksi pascakejadian, Indratmoko mengungkapkan OTK yang melakukan penyerangan berjumlah empat orang.

Penyerangan yang dilakukan OTK ini sekitar pukul 03.00 Wita dini hari tadi, mengakibatkan salah satu penghuni sekretariat berinsial AM (24), terluka akibat terkena busur di bawah mata dan perut.

"Dari suara (ledakan) itu korban yang terbangun bersama rekannya Arlan dan Alam, melihat salah seorang OTK yang menggunakan penutup wajah masuk ke dalam sekret dan melepaskan anak panah yang kena korban," ujarnya.

Baca Juga: Asrama IPMIL Raya Dilempari Molotov oleh Orang Tak Dikenal

2. Sejumlah peralatan dalam sekretariat diobrak-abrik

Sekretariat mahasiswa di Makassar yang diserang OTK dengan batu dan bom molotov, Minggu (17/11) / Istimewa

Tak hanya melakukan penganiayaan, OTK yang menyerang disebutkan juga mengobrak-abrik sejumlah peralatan kesekretariatan yang ada di dalam. Korban dan rekannya yang menyaksikan aksi membabibuta itu memilih untuk keluar dari sekretariat guna menyelamatkan diri.

"OTK lainnya ada yang menutup wajah masuk ke sekretariat membawa parang dan mengejar rekan korban yang lain (Alam dan Arlan)," jelas Indratmoko.

Baca Juga: Polisi Periksa Puluhan Saksi Insiden Penyerangan Mahasiswa UMI

Berita Terkini Lainnya