TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tahun di Makassar, Keluarga Asal Rohingya Diterima Tinggal Amerika

Mereka menerima penempatan baru permanen di AS

Pengungsi Rohingya di Makassar sebelum diberangkatkan ke AS/Rudenim Makassar

Makassar, IDN Times - Lima orang pengungsi asal Myanmar yang tujuh tahun tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan, diterima tinggal menetap di Amerika Serikat. Negeri Paman Sam jadi negara ketiga bagi mereka sebagai penempatan baru.

Sekeluarga etnis Rohingya itu berangkat ke AS, setelah melalui program resettlement atau pemukiman kembali. Di AS, mereka mendapatkan perlindungan penuh selayaknya warga negara.

"Keluarga ini mengungsi dan mengikuti program selama tujuh tahun," kata Kepala Rumah Detensi Imigrasi Makassar Togol Situmorang lewat keterangan tertulisnya kepada jurnalis, Selasa (18/8/2020). 

Baca Juga: Tak Ada Negara Tujuan, 2 Pengungsi Afganistan di Makassar Pilih Pulang

1. Mengungsi sejak 1994 dan sempat tinggal di Malaysia

Pengungsi Rohingya di Makassar sebelum diberangkatkan ke AS/Rudenim Makassar

Togol menerangkan, Nur Alam bersama istri dan tiga orang anaknya mengungsi setelah meninggalkan Myanmar pada 1994. Sebelum ke Indonesia dan mengungsi di Makassar, mereka sempat tinggal di Malaysia sebagai negara persinggahan sementara.

Selama di Makassar, Nur sekeluarga ditempatkan di rumah penampungan imigran pencari suaka, di Wisma Budi, Jalan Harimau. Mereka memang menunggu untuk ditempatkan ke negara ketiga.

"Indonesia hanyalah negara singgah bagi para pengungsi, bukan termasuk negara tujuan untuk mereka hidup menetap apalagi bekerja," ucap Togol.

Nur dan 27 orang keluarganya disebut jadi korban dalam insiden berdarah antar etnis di Myanmar. Saat ini di kampung halaman cuma tersisa kakak dan adiknya. Selama ini mereka berkomunikasi lewat telepon.

"Karena situasi Myanmar yang masih mencekam khususnya untuk etnis Rohingya," Togol menambahkan.

2. Keluarga pengungsi meninggalkan Indonesia lewat Jakarta

Pengungsi Rohingya di Makassar sebelum diberangkatkan ke AS/Rudenim Makassar

Togol menyebut Nur Alam bersama keluarganya diberangkatkan hari ini, Selasa, dari Makassar, menuju Jakarta. Dari Jakarta mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke AS, didampingi dua orang petugas escort atau pengawal dari Rudenim Makassar. 

Melalui keterangan Rudenim Makassar, Nur Alam menyatakan bersyukur karena harapannya diwujudkan setelah penantian selama bertahun-tahun.

"Semoga nantinya kehidupan kami jauh lebih baik setelah di Amerika Serikat," katanya.

Baca Juga: Kemlu: 99 Pengungsi Rohingya akan Dipindahkan ke Tempat Lebih Layak

Berita Terkini Lainnya