TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pos Lantas Makassar Sasaran Vandalisme, Kapolda: Tidak Ada Molotov

Polisi temukan bukti bekas ban dibakar di lokasi

Pos polisi lalulintas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dilempar molotov, Minggu (2/10/2022) malam/Istimewa

Makassar, IDN Times - Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Nana Sudjana meluruskan soal pos polisi lalu lintas di Kota Makassar jadi sasaran vandalisme. Sebelumnya ramai diberitakan pos di pertigan Jalan Sultan Alauddin - AP Pettarani itu dilempari molotov hingga nyaris terbakar.

Kapolda menyatakan bahwa di lokasi ada bekas api yang bersumber dari pembakaran ban bekas. Itu diketahui dari barang bukti di lokasi.

"Tidak ada itu (bom molotov). Jadi kemarin memang ada kejadian itu mereka menaruh ban dekat pos polisi," kata Kapolda Irjen Nana usai salat gaib dan doa bersama para suporter PSM di halaman Kantor Polrestabes Makassar, Senin malam (3/10/2022).

Baca Juga: Pos Polisi di Makassar Dilempar Molotov, Diduga Terkait Kanjuruhan

1. Kapolda: mungkin terkait fanatisme

Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana saat diwawancarai wartawan di Makassar, Senin (26/9/2022). (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Teror pos polisi di Makassar terjadi Minggu malam (2/10/2022). Diduga, kejadian itu imbas tragedi Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Di lokasi, pelaku meninggalkan tulisan "Polisi Pembunuh Suporter Arema", yang terpampang pada dinding pos.

Kapolda menyadari hubungan antara kejadian di dua lokasi berbeda. Dia menyebut kejadian di Makassar perbuatan orang tidak bertanggung jawab.

"Jadi di sana memang itu bisa terjadi mungkin terkait fanatisme," kata Nana.

2. Polisi masih menyelidiki pelaku

Pos polisi lalulintas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dilempar molotov, Minggu (2/10/2022) malam/Istimewa

Terkait vandalisme pos lantas, polisi menyita sejumlah barang bukti di lokasi. Di antaranya ban bekas dibakar serta satu potongan spanduk berisi pesan.

"Ini sementara kami selidiki ya untuk bisa mengungkap kasus ini, karena di situ juga ada tulisan yang memang kurang pantas. Kejadian (pemicu) juga bukan di Sulawesi Selatan. Kami lakukan penyelidikan," Nana menerangkan.

Baca Juga: Terkait Tragedi Kanjuruhan, Pos Polisi di Makassar Nyaris Dibakar 

Berita Terkini Lainnya