TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Guru SD di Makassar Dilaporkan ke Polisi usai Aniaya Siswa

Orang tua siswa sempat datangi guru anaknya di sekolah

Ilustrasi kekerasan terhadap anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Makassar, IDN Times - Seorang guru sebuah madrasah ibtidaiah atau setingkat SD di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dilaporkan terkait kasus kekerasan terhadap siswa. Guru dilaporkan mencubit siswa yang kedapatan bermain di musala.

Penganiayaan dialami siswa kelas 1 berinisial AI, 7 tahun, di lingkungan sekolah pada Sabtu, 23 September 2023. Kasus itu dilaporkan ke Polrestabes Makassar dua hari kemudian.

"Kasus ini saya laporkan pada Senin siang (25/9/2023) sekitar pukul 12.00 Wita, karena itu guru inisial SN tidak ada itikad baik untuk meminta maaf," kata ibu korban, E (31), saat  dikonfirmasi wartawan, Sabtu (30/9/2023).

Baca Juga: Pelajar Perempuan di Makassar jadi Pelaku Utama Penganiayaan

1. Siswa dicubit berulang kali karena bermain di musala

ilustrasi kekerasan (IDN Times/Nathan Manaloe)

Ibu korban menerangkan, kasus dugaan penganiayaan AI terjadi di ruang musala sekolah. Korban sedang bermain dengan beberapa temannya saat guru SN tiba-tiba datang menegur.

"Jadi anak saya itu katanya main-main di musala, teman-temannya lari tapi anak saya yang tinggal sendiri di situ, dia dicubit sama gurunya. Terus pak SN bilang bukan panggung itu, jadi anak saya dicubit berkali-kali, empat kali," kata E menerangkan.

2. Orang tua korban sempat klarifikasi guru di sekolah sebelum melapor ke polisi

Markas Polrestabes Makassar di Jalan Jend. Ahmad Yani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. IDN Times/Dahrul Amri

E mengatakan, awalnya sang anak menyembunyikan soal penganiayaan di sekolah. Hal itu baru diketahui pada Sabtu malam, saat AI hendak dibaluri minyak oleh neneknya di rumah. 

"Nah malam itu pas anak saya mau tidur pasti dipakaikan minyak sama mamaku. Jadi mama tanya, kenapa ini nak? Awalnya tidak mau ngomong, tetapi karena ditanya-tanya jadi diceritakan semua yang dilakukan sam pak SN," kata ibu korban.

Ibu korban menyatakan telah berupaya mengklarifikasi soal kejadian itu kepada guru bersangkutan. Dia juga telah mendatangi sekolah anaknya, tapi merasa tidak ada itikad baik oleh pelaku.

"Saya datang ke sekolah, tetapi pak SN ini cuma ketawa-ketawa saja. Tidak ada itikad baiknya, justru kepala sekolah menangis-menangis minta maaf. Jadi sempat saya kasih dua pilihan, pak SN keluar dari sekolah atau saya laporkan ke Polisi. Tapi dia tetap saja ketawa-ketawan terus," beber E.

Baca Juga: Mulyoto Jadi Maba Unismuh Makassar di Usia 61 Tahun

Berita Terkini Lainnya