Pemprov Sulsel Anggarkan Rp30 Miliar Untuk Budi Daya Pisang

Siap jadi provinsi penghasil pisang

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menganggarkan Rp30 miliar untuk budi daya pisang. Anggaran ini merupakan tahap awal. 

Hal ini dibahas dalam rapat koordinasi Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Gerakan Gemar Menanam Pisang di rujab Gubernur Sulsel, Kamis (28/9/2023) malam. Rapat ini dihadiri oleh unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan penyuluh pertanian. 

Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, mengatakan pisang merupakan salah satu sumber komoditi unggulan bagi Sulsel. Dalam jangka panjang, pisang akan dibudidayakan melalui laboratorium kultur jaringan, bibit sudah dapat diproduksi sendiri dan Sulsel menjadi sumbernya.

"Maka, DPRD-nya kan harus dukung. Ini ada Pak Wakil Ketua. Karena pasti nanti kita gunakan sumber daya pemerintahan baik pemda maupun DPRD di provinsi dan kabupaten/kota," kata Bahtiar usai rapat.

1. Memanfaatkan lahan kering

Pemprov Sulsel Anggarkan Rp30 Miliar Untuk Budi Daya PisangCEO Great Giant Food, Tommy Wattimena. IDN Times/Ashrawi Muin

Budi daya pisang ini akan memanfatakan lahan kering tidur dan dilaksanakan secara masif. Dengan demikian, gerakan ini diharapkan berhasil dan dapat menjadikan Sulsel penghasil pisang terbesar di Indonesia.

Pada tahun ini, Pemprov menargetkan bisa menanam dan mengembangkan sebanyak 100.000 hektare dengan jumlah 200 juta pohon. Dengan begitu , Pemprov bercita-cita menghasilkan 1 miliar pohon untuk menjadikan Sulsel produsen pisang terbesar dunia. 

"Itu lahan terlantar kan banyak. Bagaimana lahan-lahan terlantar ini kita ubah menjadi produktif. Jadi bukan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, tapi tujuh sepuluh lima puluh pulau kita lampaui," kata Bahtiar.

2. DPRD Sulsel dukung penganggaran

Pemprov Sulsel Anggarkan Rp30 Miliar Untuk Budi Daya PisangWakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif. IDN Times/Ashrawi Muin

Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif, yang juga hadir dalam rapat itu menyatakan dukungan penuh atas rencana budidaya pisang yang diinisiasi Bahtiar. Menurutnya, budidaya pisang secara masif merupakan hal baru di Sulsel.

Menurutnya, ada dua pertimbangan Bahtiar mendorong budidaya pisang di Sulsel. Pertama, Bahtiar ingin melakukan perubahan dari menanam pisang secara tradisional menjadi modern. Kedua, budidaya pisang dari pola perilaku konsumtif menjadi industri.

"Tentu kami atas nama DPRD Sulsel mendukung penuh keinginan Pak Gubernur untuk 100.000 hektar yang ada di Sulsel dari 5 juta hektar," katanya.

Terkait dukungan anggaran, Syaharuddin mengaku pihaknya akan menyelaraskan dengan APBD Perubahan 2023 maupun APBD Pokok 2024.

"Di (APBD) Perubahan pasti banyak kegiatan yang tidak berjalan. Dari situ kita mungkin bisa penyerasian baru nanti kita persiapkan," katanya.

Baca Juga: Resep Sanggara Balanda, Olahan Pisang Belanda Khas Bugis

3. Pengusaha optimis Sulsel bisa jadi penghasil pisang

Pemprov Sulsel Anggarkan Rp30 Miliar Untuk Budi Daya PisangCEO Great Giant Food, Tommy Wattimena. IDN Times/Ashrawi Muin

CEO Great Giant Food, Tommy Wattimena, dalam kesempatan itu juga menyatakan optimis bahwa Sulsel bisa menjadi produsen pisang terbesar di dunia. Optimisme itu didasari pada penyiapan lahan 1 juta hektar untuk menanam pisang di Sulsel.

Dia menyebutkan produsen pisang terbesar di dunia saat ini adalah Filipina. Luas lahan produktif untuk menaman pisang di Filipina hanya 500 ribu hektar. 

"Pak Pj Gubernur sampaikan akan menyediakan lahan 1 juta hektar. Bukan tidak mungkin 5 tahun ke depan bisa ngalahin Filipina," katanya.

Menurut Tommy, peluang menanam pisang di Indonesia masih sangat besar. Sebab, Indonesia masih kekuarang 20 sampai 30 persen komoditas pisang. Padahal, pisang adalah komoditas buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. 

Selain itu, pisang memiliki pasar global yang menjanjikan. Komoditi pisang bisa diekspor ke Jepang, Singapura, dan Korea. Di Sulsel, pisang merupakan salah satu komoditi yang banyak dikembangkan di Sulsel, namun belum masif. 

"Kuncinya kita mampu menumbuhkan yang bagus. Saya selaku pebisinis menyediakan edukasi kepada mayarakat," katanya.

Adapun jumlah produksi pisang di Sulsel dalam lima tahun terakhir, 2018 sebanyak 136 ribu ton, 2019 sebanyak 142,4 ribu ton, 2020 sebanyak 146,5 ribu ton, 2021 sebanyak 161,5 ribu ton, 2022 sebanyak 179,7 ribu ton.

Baca Juga: Bahtiar Baharuddin Ingin Kembangkan Budi Daya Pisang di Sulsel

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya