TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Kelompok Pemuda di Makassar Tawuran Gara-gara Sebatang Rokok

Berawal dari nongkrong bareng hingga akhirnya tawuran

Perkara rokok, dua kelompok waga di Makassar nyaris melakukan tawuran. (Istimewa)

Makassar, IDN Times - Dua kelompok di Jalan Muhammad Tahir, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, tawuran, Rabu (17/5/2023). Polisi menyebut kejadian itu dipicu masalah sepele, yaitu perkara satu batang rokok.

Kedua kelmpok saling serang dengan batu dan panah di sekitar jembatan Jongaya. Polisi menahan 14 orang yang terlibat tawuran.

Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando K. Sambolangi mengatakan, tawuran berawal dari kesalahpahaman gara-gara sebatang rokok. Dilaporkan, awalnya seorang berinisial AN meminta rokok kepada IS, yang sama-sama nongkrong.

"IS ini sodorkan itu rokok tapi saat AN mau ambil, IS tarik kembali rokoknya. Dari situ AN tersinggung merasa dipermainkan dan dia langsung pergi," kata Lando.

Baca Juga: Satu Orang Tewas akibat Kebakaran Pangkalan LPG di Makassar

1. Awalnya nongkrong bareng, akhirnya tawuran

Ilustrasi bentrokan (IDN Times/Mardya Shakti)

Lando mengatakan, peristiwa pemicu itu terjadi dua hari sebelum tawuran. Pemuda yang merasa dipermainkan mendatangi lokasi dan berniat menyerang.

"Di situ AN belum sempat lepaskan busur, dia hanya provokasi saja. Waktu itu ramai sehingga AN  dan teman-temannya mundur sampai jembatan Jongaya, saling lempar batu dan ada busur juga, tapi untung tidak ada korban busur," terang Kompol Lando.

2. Polisi menyita dua busur dan anak panah

Belasan warga di Makassw diamankan karena nyaris melakulan tawuran. (Istimewa)

Lando mengatakan, salah satu pihak sudah berniat meminta maaf usai serangan itu. Namun pihak lain merasa tidak terima. Hingga akhirnya polisi menangkap 14 orang dari kedua pihak.

Di lokasi, polisi menyita dua busur beserta anak panah. Barang itu diduga digunakan pelaku tawuran. Namun pemiliknya, AK, kepada polisi mengaku barang itu dia simpan dari serangan pihak lawan.

"Jadi AK tidak terima karena pada waktu penyerangan dilakukan itu ibunya nyaris terkena anak panah. Dan busur yang nyaris mengenai ibunya itu dia simpan, sampai saat 14 warga yang diamankan, termasuk dia bersama dua anak panah yang dia simpan," ujar Lando.

Baca Juga: Makassar Darurat Kekerasan Seksual Anak, Ada 133 Kasus hingga Mei 2023

Berita Terkini Lainnya