Dua Anak di Baubau Diduga Diperkosa, Polisi: Tidak, tapi Dicabuli!
Polisi tetapkan kakak tiri dua korban sebagai tersangka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kapolres Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), AKBP Bungin Masokan Misalayuk memastikan, kasus dua anak perempuan yang saat ini viral di media sosial (medsos), bukan pemerkosaan, tapi kasus pencabulan.
"Kami melihat fakta-fakta dan bukti-bukti yang terjadi terhadap kedua anak tersebut, bahwasanya tidak terjadi pemerkosaan dan yang ada terjadi pencabulan," ungkap AKBP Bungin Masokan kepada IDN Times via telepon, Sabtu (18/3/2023).
Ramai di pemberitaan, ibu dari dua anak perempuan di Kota Baubau melapor ke Polres setempat atas dugaan kedua putrinya mengalami pencabulan pada sekitar tanggal 24 Desember 2022. Disebut, ada tujuh terduga orang dewasa sebagai pelaku.
Namun, Bungin menolak kasus tersebut disebut pemerkosaan. Sebab katanya, "Konotasi pencabulan itu berarti perbuatan yang melanggar norma kesusilaan, tapi namanya pemerkosaan itu pemaksaan dengan unsur ancaman, karena si anak itu dalam posisi tidur, tidak ada juga disuntik atau dibius. Itu hasil visum," Bungin menjelaskan.
1. Bungin bantah pemberitaan dua anak diperkosa 7 orang dewasa
AKBP Bungin Masokan mengatakan, sejak laporan itu masuk, pihaknya langsung melakukan serangkaian investigasi dan penyelidikan mendalam terhadap tujuh orang dewasa yang diduga merupakan tetangga di lingkungan tempat tinggal korban.
"Terkait pemeriksaan sudah kita dalami, terkait yang tujuh orang itu begitu juga penghuni rumah BTN yang dituduhkan itu semuanya tidak ada relevansi dan juga koneksi dengan fakta-fakta dan bukti-bukti yang kita dapatkan," terang Bungin.
Bungin juga menyayangkan adanya pemberitaan yang menyebutkan, bahwa dua korban yang masih berumur 4 tahun dan 9 tahun diperkosa tujuh orang dewasa sesuai yang dilaporkan, kemudian ada pemaksaan hingga menggunakan ancaman pistol.
"Kira-kira kalau benar kejadiannya seperti itu, apakah tidak kritis ini kedua anak di rumah sakit? karena mengalami pendarahan dan robek besar. Terus kemudian apa tidak meninggal ini anak? kan logikanya begitu. Saya kira ini tidak benar," katanya.
Baca Juga: Warga Kendari Diimbau Tidak Bangun Rumah di Kawasan Rawan Longsor