TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RS Unhas Hentikan Sementara Pemeriksaan Spesimen COVID-19

Lab RS Unhas periksa 390 sampel per hari

Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Makassar, IDN Times - Laboratorium Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin memutuskan untuk menghentikan sementara pemeriksaan spesimen PCR COVID-19. Penghentian menyusul banyaknya sampel yang masuk selama sepekan terakhir, dan dikhawatirkan terjadi kontaminasi.

Kepala Sub Direktorat Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Unhas Muhammad Ishaq Rahman mengatakan, pemeriksaan dihentikan sejak 28 Juni hingga 1 Juli 2020.

"Jadi, saat ini Laboratorium Mikrobiologi Klinik RS Unhas yg memeriksa PCR COVID-19 sedang dalam proses dekontaminasi dan general cleaning," kata Ishaq dalam keterangannya, Selasa (30/6).

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Sulsel Melonjak, Benarkah karena Penelusuran Masif?

1. Dekonteminasi sekaligus masa mengistirahatkan sejenak mesin

unhas.ac.id

Menurut Ishaq, penghentian sementara ini sebenarnya merupakan sesuatu yang normal. Dekontaminasi dan general checking dilakukan secara rutin untuk menghindari terjadinya kontaminasi pada sampel. 

"Hal ini merupakan hal rutin yang selalu dilakukan setiap bulan di mana akibat banyaknya sampel-sampel yang masuk dikhawatirkan terjadi kontaminasi," kata Ishaq.

Selain itu, pengentian sementara juga dimanfaatkan untuk mengistirahatkan sejenak mesin-mesin pemeriksa di laboratorium. "Mesin-mesin pemeriksa di laboratorium selama masa COVID-19 ini bekerja luar biasa," ucapnya.

2. Laboratorium menerima banyak kit pemeriksaan baru

IDN Times/Elias

Selain itu, Ishaq juga mengatakan bahwa penghentian sementara ini juga dikarenakan laboratorium menerima banyak kit atau perangkat pemeriksaan baru. Dengan demikian, masa general cleaning ini sekaligus juga dimanfaatkan untuk memasang perangkat tersebut.

"Setelah proses ini selesai, proses pemeriksaan akan lebih optimal lagi," katanya.

Baca Juga: Analisis Epidemiolog soal Tingginya Kasus COVID-19 di Sulsel

Berita Terkini Lainnya