Pengambilan Paksa Jenazah PDP Corona Berpotensi Munculkan Klaster Baru
Gugus Tugas langsung melakukan tracing contact
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Rangkaian insiden pengambilan paksa jenazah berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di sejumlah rumah sakit di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi masalah tersendiri. Pasalnya, insiden tersebut dinilai justru berpotensi memunculkan klaster baru.
Bagaimana tidak, pengambilan paksa jenazah melibatkan banyak orang yang merupakan keluarga maupun kerabat jenazah. Penularan dikhawatirkan terjadi saat para pengambil jenazah itu melakukan kontak langsung dengan jenazah, apalagi salah satu jenazah yang diambil ternyata positif COVID-19.
"Betul bisa menjadi klaster jenazah karena itu adalah sumber penularan. Saya kira memang yang menjadi dasar pemikiran kenapa protokol-protokol pemulasaran jenazah itu dibuat karena sebenarnya untuk bagaimana memutuskan mata rantai penularan," kata Ichsan Mustari, Kamis (11/6).
1. Gugus Tugas langsung melakukan tracing contact
Dalam video-video yang merekam aksi pengambilan jenazah itu, terlihat massa yang langsung memeluk jenazah. Makanya, kata Ichsan, boleh dikata insiden pengambilan paksa jenazah pasien PDP bisa menjadi klaster baru. Tim Gugus Tugas pun langsung melakukan penelusuran.
"Jadi memang kemarin ini tim gerak cepatnya kota makassar langsung melakukan tracing contact terhadap mereka yang kontak langsung, itu bisa jadi klaster tersendiri," kata Ichsan.
Baca Juga: Warga Datangi RS Dadi Makassar, Mau Bawa Pulang Jenazah Pasien Corona
Baca Juga: Bertambah, Tersangka Ambil Paksa Jenazah di Makassar Jadi 12 Orang