TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pascakasus Bom di Gereja, Danny Sebut CCTV di Makassar Butuh Ditambah

CCTV bantu deteksi wajah pelaku pengeboman

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat membuka Musrembang di Hotel Claro Makassar, Senin (29/3/2021). Humas Pemkot Makassar

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menilai, daerahnya butuh menambah kamera CCTV di setiap sudut kota. Menurutnya, hal itu penting untuk memudahkan aparat kepolisian memantau gerak-gerik orang mencurigakan, yang dapat menimbulkan kekacauan, termasuk aksi terorisme. 

Danny menyatakan hal itu menyikapi kasus teror ledakan bom panci di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu 28 Maret kemarin. Menurutnya, CCTV yang dipasang oleh Pemerintah Kota membantu polisi mengidentifikasi pelaku pengeboman. 

“Lihat CCTV kita saat aksi bom bunuh diri kemarin yang terjadi di gereja. Tidak kurang dari 24 jam wajah pelaku sudah terdeteksi, plat motornya demikian. Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian, dan Dandim yang sudah terus berkoordinasi. Canggihnya ini CCTV kita,” ujar Danny saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Musrenbang Pemkot di Hotel Claro, Senin (29/3/2021). Lebih jauh, dia pun berniat memasang CCTV di sekolah-sekolah dan tempat ibadah.

1. Danny mengajak pemuda lintas agama jaga persatuan dan kesatuan umat

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bertemu pemuda lintas agama di Hotel Claro Makassar, Senin (29/3/2021). Humas Pemkot Makassar

Danny juga mengajak pemuda lintas agama sebagai salah satu upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat beragama di Kota Makassar. Para pemuda diminta untuk menjaga rumah ibadah termasuk saat hari Raya Paskah.

"Karena tidak boleh kita menyerah, tidak boleh kita takut. Kita jaga lebih baik lagi begitu pesannya Pak Kapolri tadi malam," kata Danny.

Selain itu, Danny juga akan melibatkan unsur RT/RW untuk memberantas terorisme.

"Iya karena ternyata informasi yang saya dapat kemarin itu waktu pembom ini tinggal di satu tempat pindah ke tetangga kita di luar kota," katanya.

Baca Juga: 4 Pentolan JAD Berperan Doktrin Pelaku Teror Bom di Katedral Makassar

2. Pencegahan radikalisme harus dimulai sejak dini

Ilustrasi Stop Radikalisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Hal lainnya yang perlu menjadi perhatian khusus, kata Danny, adalah kurikulum di sekolah. Danny dan Fatma akan mengajak guru-guru mencegah terorisme sejak dini atau dari lingkungan sekolah. Tujuannya supaya anak-anak tidak terpapar paham radikalisme.
 
"Kebetulan kami ditunjuk oleh pemerintah pusat untuk namanya guru pelopor. Yang paling cocok saya kira Ibu Fatma. Kalau perempuan yang masuk ke dalam lebih persuasif," kata Danny.

Menurut Danny, situasi pandemik COVID-19 ini merupakan waktu terbaik untuk merumuskan program tersebut ketika sekolah tatap muka dimulai. Danny menganggap Fatma, wakilnya, yang akan memoles para guru supaya mampu mencegah paham radikalisme sejak dini.

"Program kami berdua namanya perkuat keimanan umat. Sebenarnya kata yang sedikit radikalisasi kalau kuat imannya insyaallah tidak radikal, dia rahmatan lil alamin bahasa Islamnya," kata Danny.

Baca Juga: [BREAKING] Pelaku Teror Bom di Katedral Makassar Tinggalkan Surat

Berita Terkini Lainnya