Orang Tua Siswa di Makassar Protes Pencanangan Baju Adat
Sewa baju adat mahal, dibiayai sendiri orang tua siswa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pencanangan penggunaan baju adat bagi pelajar di Makassar menuai protes dari kalangan orang tua murid. Kebijakan yang dibuat Pemerintah Kota Makassar itu dinilai merepotkan dan mahal.
Salah satu orang tua murid dari SD IKIP, Dewi, mengatakan, kebijakan penggunaan pakaian adat ini kurang tepat. Sebab, tidak sedikit orang tua atau wali murid berada dalam koridor yang ekonomi cukup sulit.
"Sewa baju adat itu Rp100 ribu sampai Rp150 ribu. Kalau tiap bulan, ditambah hari budaya, hari jadi, itu berapa sewanya," kata Dewi kepada IDN Times, Kamis (4/5/2023).
Baca Juga: Danny Pomanto: Setiap Tanggal 1 Siswa Pakai Baju Adat di Sekolah
1. Dianggap memberatkan orang tua
Para pelajar memang biasa mengenakan pakaian adat pada hari-hari khusus. Di antaranya, Hari Kebudayaan Kota Makassar yang diperingati setiap tanggal 1 April. Pemkot Makassar ingin agar pakaian adat tak hanya dipakai di hari-hari tertentu melainkan rutin setiap bulan.
Jika kebijakan ini diterapkan, maka jelas hal ini akan memberatkan orang tua. Biaya yang dikeluarkan orangtua untuk sewa baju adat bakal berlipat terlebih jika anak yang bersekolah lebih dari satu.
"Kalau satu anak, mending. Tapi kalau yang banyak anaknya bagaimana. Mungkin bisa pemerintah saja yang siapkan baju adatnya," kata Dewi.
Baca Juga: Arus Balik, Penumpang di Pelabuhan Makassar Naik 143 Persen