TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Musim Hujan, Waspadai Ular Kobra Masuk Rumah

Akhir tahun biasanya jadi musim kawin ular kobra

Ilustrasi ular kobra. (Dok Semarangker)

Makassar,IDN Times - Sebagian wilayah Sulawesi Selatan sudah memasuki musim hujan. Masyarakat diimbau mewaspadai kemunculan ular kobra, karena biasanya masa ini merupakan waktu menetasnya telur reptil bersisik itu.

Dokter Hewan sekaligus Dosen Muda Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Hasanuddin, drh. Zulfikar Basrul menjelaskan, di setiap musim hujan biasanya marak ular kobra di sekitar rumah warga. Itu wajak karena memang masa itu jadi musim kawin bagi ular kobra.

"Telur kobra tersebut akan menetas sekitar 36 hingga 80 hari tergantung dari beberapa faktor, seperti efek global warming yang akan membuat telur kobra akan lebih cepat untuk menetas," kata Zulfikar kepada IDN Times, Senin (23/11/2020).

Baca Juga: 10 Potret Ular Berbisa yang Ada di Indonesia, Termasuk Kobra Raja

1. Kobra dan King Cobra ditemukan di Sulsel

Sebanyak 30 cangkang telur ular kobra yang sudah menetas ditemukan di Perumahan Springville Residence, Jalan Baru Underpass, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12). (Istimewa)

Fenomena kemunculan ular kobra di pemukiman warga terjadi tahun lalu di Sulsel, tepatnya di Desa Mamampang, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa. Saat itu, empat orang petani tewas setelah digigit ular kobra.

Menurut Zulfikar, ular kobra memang bukan satwa endemik Sulsel. Tapi bukan berarti hewan itu tidak ada. Sebab spesies kobra hingga king cobra bisa ditemukan di berbagai wilayah Sulawesi, termasuk Sulsel.

"Hanya saja, kemungkinan warga baru merasakan atau melihat kobra yang ada di pemukiman mereka atau baru mendapatkan berita yang viral," katanya.

2. Keseimbangan ekosistem berpengaruh pada kemunculan kobra

IDN Times/Dwi Agustiar

Jika masyarakat, khususnya di Kabupaten Gowa, masih sering menemukan ular kobra di lingkungan sekitarnya, Zulfikar menyarankan masyarakat mulai mengedukasi diri mengenai anatomi, perilaku hingga siklus hidup kobra.

"Atau faktor lainnya adalah memang di wilayah tersebut adalah tempat tinggal ular kobra sebelum diinvasi oleh manusia," katanya.

Dia mengatakan, keseimbangan ekosistem di lingkungan sangat berpengaruh terhadap munculnya ular kobra di musim penghujan. Banyaknya ular kobra di pemukiman bisa jadi karena ketidakseimbangan rantai makanan. 

"Di mana predator ular kobra seperti elang hingga musang tidak dapat dijumpai di tengah-tengah masyarakat," kata Zulfikar.

Baca Juga: 8 Fakta tentang King Kobra, Gak Semuanya Menakutkan

Berita Terkini Lainnya