TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Massa Demo di Balai Kota Makassar Tolak Penggantian RT/RW

Massa nekat masuk ke gedung Balai Kota

Warga yang menolak penggantian RT/RW menggelar demo di depan Balai Kota Makassar, Senin (21/3/2022). IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - Sejumlah warga yang mengatasnamakan Aliansi Pemerhati RT/RW menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Balai Kota Makassar, Senin (21/3/2022). Mereka memprotes kebijakan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto yang telah mengganti ketua RT/RW dengan penjabat (Pj).

Akbar Polo selaku koordinator aksi mengatakan pengangkatan penjabat RT/RW ini bertentangan dengan Perda nomor 41 tahun 2022 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam Daerah Kota Makassar. Massa pun meminta wali kota mencabut SK pengangkatan Pj.

"Kami mendesak Wali Kota Makassar agar segera melaksanakan pemilihan RT/RW secara langsung," kata Akbar dalam orasinya.

1. Massa nekat masuk ke Balai Kota

Balaikota Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Massa tidak terima dengan isi Peraturan Wali Kota Nomor 27 Tahun 2022 tentang Penataan Kelembagaan dan Perkuatan Fungsi Ketua RT/RW dan pengangkatan Pj oleh Pemkot Makassar. 

Massa pun ingin bertemu langsung dengan Wali Kota Makassar Danny Pomanto. Namun karena tak kunjung bertemu, massa nekat memaksa masuk ke gedung Balai Kota meskipun tidak menemukan keberadaan Danny.

Massa akhirnya diterima oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Harun Rani. Kendati demikian, aksi adu mulut sempat mewarnai pertemuan tersebut sebelum akhirnya berhasil dilerai oleh Satpol PP.

Baca Juga: Penunjukan Pj Ketua RT/RW di Makassar Bikin Gaduh

2. Draft tentang pemilu raya masih berproses

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Usai menerima massa tersebut, Harun Rani mengatakan bahwa draft tentang pemilu raya sedang berproses. Pihaknya baru akan menyampaikan secara resmi jadwalnya jika perwalinya telah terbit.

"Draftnya sudah ada, karena pasti akan kita konsultasikan ke tim ahli, bagian hukum, dan itu sampai di provinsi. Jangan sampai mereka berpikir bahwa perwali itu dibuat langsung di tetapkan, tidak. Semua perlu proses," katanya.

Terkait penolakan penunjukan Pj RT/RW, Harun meminta mereka untuk bersabar. Menurutnya masih ada kesempatan bagi mereka untuk ikut pemilihan.

"Kalau Anda baik, Anda berguna bagi masyarakat dan peduli kepada masyarakat jangan ragu pasti dipilih lagi," katanya.

Baca Juga: Danny Pomanto Rencana Tambah Tol di Makassar, Anggaran Rp15 Triliun

Berita Terkini Lainnya