TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makassar Hujan Meski Masuk Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

Anomali cuaca masih terbilang normal

Ilustrasi hujan (IDN Times/Arief Rahmat)

Makassar, IDN Times - Dalam beberapa hari terakhir, Kota Makassar dan sekitarnya mengalami curah hujan yang cukup deras, meski saat ini sedang memasuki musim kemarau. Bahkan, terjadi angin kencang meskipun tidak berlangsung lama.

Menurut Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Agustin, penyebab hujan di musim kemarau ini merupakan anomali cuaca yang disebabkan oleh peningkatan beberapa parameter cuaca. Seperti suhu muka laut (SST), yang mempengaruhi angin darat dan angin laut.

"Angin darat dan angin laut yang cukup kuat, serta melemahnya angin monsun Australia atau yang dikenal sebagai angin timur, menjadi faktor-faktor lokal yang mendukung pembentukan awan hujan," ungkap Agustin dalam wawancara dengan IDN Times pada Rabu (5/7/2023).

Baca Juga: Warga Makassar Bisa Akses 40 Layanan Publik di Kontainer Terpadu

1. Musim kemarau diprediksi sampai akhir Agustus

Ilustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Agustin mengatakan meskipun beberapa kali turun hujan namun saat ini masih tetap musim kemarau. Musim kemarau sendiri diprediksi masih berlangsung sampai Agustus 2023.

"Agustus akhir karena September sampai Oktober sudah masuk peralihan," kata Agustin.

2. Anomal cuaca masih tergolong normal

ilustrasi (IDN TImes/Sidratul Muntaha)

Anomali cuaca merupakan fenomena berubahnya cuaca secara tidak teratur. Perubahan ini tidak sesuai dengan cuaca normal dalam beberapa bulan terakhir. Jika melihat siklus tahunan musim di Indonesia, maka bulan Juli biasanya mestinya musim kemarau.

Agustin menyebut kondisi anomali seperti ini masih normal sebab musim kemarau belum tentu tidak ada hujan. Begitu pun sebaliknya, musim hujan belum tentu tidak ada cuaca panas. Kondisi seperti ini, kata Agustin, juga lumrah terjadi di daerah lain, tak hanya di Makassar.

"Hujan ini masih kategori normal karena adanya anomali tersebut sehingga awan-awan konvektif yang durasinya tidak lama tapi terjadi di beberapa daerah saja. Kita memantaunya di wilayah Makassar saja seakan-akan seluruh Sulsel padahal cuma di beberapa titik saja," kata Agustin. 

Baca Juga: ART di Makassar Curi Motor Majikan untuk Dipakai Antar Anak Sekolah

Berita Terkini Lainnya