TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Icraf Indonesia Genjot Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Sulsel

ICRAF inginbantu pemerintah dalam mewujudkan ekonomi hijau

Konferensi pers ICRAF di Hotel Four Points, Makassar, Rabu (22/2/2023). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - World Agroforestry (ICRAF) mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi hijau di Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal ini dipaparkan dalam Lokakarya Evaluasi dan Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Berbasis Satu Data Provinsi Sulsel, yang berlangsung di Hotel Four Point, Makassar, Rabu, (22/2/2023).

Direktur World Agroforestry (ICRAF) Indonesia, Sonya Dewi, mengatakan ICRAF ingin tetap membantu pemerintah dalam mewujudkan ekonomi hijau apalagi, kebutuhan dan pemanfaatan lahan saat ini sangat beragam. Dia menekankan tata guna lahan sangat penting dan harus dipikirkan dampak jangka panjangnya.

"Kita pada prinsipnya melihat di sektor lahan. Kita tahu lahan itu tidak tumbuh tapi kebutuhannya banyak dan beragam. Kalau fungsi penyerapan air berkurang maka banyak banjir, sedimentasi, erosi dan sebagainya," kata Sonya.

1. Pemerintah cenderung bekerja sendiri

Ilustrasi krisis iklim di planet bumi (IDN Times/Aditya Pratama)

Ekonomi hijau merupakan suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat. Ekonomi hijau juga sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan. 

Menurut Sonya Dewi, saat ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) cenderung menjalankan perencanaannya sendiri-sendiri. Padahal jika dilaksanakan secara bersama, bersinergi dan berkolaborasi, maka hasilnya akan berbeda.

"Biasanya sektoral. Dinas Pertanian sendirian, Dinas PU sendirian, Dinas Perdagangan sendirian. Jadi tidak ada sambungannya. Ini seharusnya integrasi," kata Sonya.

2. ICRAF anggarkan Rp189 miliar untuk tiga provinsi

Ilustrasi anggaran (IDN Times/Arief Rahmat)

Sonya juga menjelaskan soal isu perubahan iklim, Daerah Aliran Sungai (DAS), dan pemanfaatan lahan. Menurut Sonya, perkembangan ekonomi tanpa memperhatikan keadaan lingkungan akan sulit dicapai. 

"Karena itu, maka ada program Land For Lifes yang direkomendasikan ICRAF dan didukung Pemerintah Kanada dengan dana Rp189 miliar untuk tiga provinsi Indonesia, termasuk Sulsel," kata Sonya.

Baca Juga: Garap Proyek Land4Lives di Bone, ICRAF Prioritaskan DAS Walanae

Berita Terkini Lainnya