Eks Pimcab Bulog Pinrang: 500 Ton Beras Tak Hilang, Diambil Rekanan
Radityo akui ada kesalahan prosedur di Bulog Pinrang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sebanyak 500 ton beras dikabarkan hilang dari gudang penyimpanan Bulog Bittoeng di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dua orang yang disinyalir bertanggung jawab atas kasus tersebut telah dicopot, yakni Kepala gudang Bulog Bittoeng Pinrang dan Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang.
Radityo W. Putra Sikado selaku eks Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang menjelaskan kronologi hilangnya 500 ton beras tersebut. Radityo mengakui bahwa beras tersebut sebenarnya bukan hilang, melainkan diambil pihak ketiga.
"Saya katakan beras ini bukan hilang tapi beras ini diambil oleh pihak ketiga," kata Radityo saat konferensi pers di Kafe Titik Ngopi, Makassar, Jumat (25/11/2022).
1. Akui ada kesalahan prosedur
Pihak ketiga yang dimaksud Radityo adalah mitra rekanan Bulog atas nama Irfan yakni pemilik CV Sabang Merauke Persada (SMP) asal Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang. Radityo mengakui bahwa pihaknya meminjamkan beras sebanyak 500 ton itu kepada Irfan.
Radityo juga mengakui adanya pelanggaran prosedur dalam mengeluarkan beras. Mekanisme penyaluran seharusnya hanya terbagi dua, kata dia, yaitu melalui distributor atau pihak ketiga/rekanan dan melalui ritel.
Rekanan meminta dipinjamkan beras dalam rangka penjualan KPSA (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) sebesar Rp8.300 per kilogram. Rekanan mengajukan permohonan awal untuk pengambilan beras dengan jangka waktu satu bulan. Namun di tengah perjalanan, tidak ada pengembalian dari rekanan.
"Saya akui kalau saat pengambilan itu memang tidak melalui prosedur," kata Radityo.
Baca Juga: Bulog Sulselbar Suplai 120 Ribu Ton Beras ke 15 Provinsi
Baca Juga: 500 Ton Beras Hilang dari Gudang Bulog di Sulsel, Dicuri?