Efektivitas Bank Sampah di Makassar Ternyata Belum Sampai 10 Persen
Padahal jadi solusi buat penanganan sampah plastik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Persoalan sampah plastik makin memprihatinkan. Daur ulang pun menjadi hal krusial dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik.
Di Kota Makassar, proses penanganan sampah plastik secara sirkular telah dilaksanakan melalui peran bank sampah. Hanya saja, pengaruh bank sampah ternyata belum cukup mampu menangani banyaknya sampah plastik.
Dewan Pengawas Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Saharuddin Ridwan, mengakui bahwa saat ini hampir belum ada program penanganan khusus untuk sampah plastik kecuali bank sampah. Bank sampah memfasilitasi masyarakat memilah sampah yang bisa didaur ulang.
Namun pendataan sangat penting. Sebelum ada bank sampah, reduksi sampah yang berhasil dikumpulkan dari pengepul tidak diketahui jumlahnya. Sampah plastik itu bukan hanya dari Makassar tapi bisa juga dari Maros ataupun Gowa.
"Makanya sumber riil datanya itu dari bank sampah cuma memang belum masif karena pengaruh bank sampah ini belum sampai 10 persen," kata Sahar, sapaannya, ketika diwawancarai IDN Times, Minggu (8/10/2023).
1. Sampah plastik sulit dibendung
Sahar pun menyinggung soal regulasi yang harus terverifikasi dengan baik. Misalnya saja dulu ada insentif RT/RW yang salah satu syaratnya harus ada bank sampah. Jika pemerintah kelurahan, RW maupun RT tidak memahami hal ini maka program bank sampah tidak akan berhasil.
Dalam Peraturan Walikota (PERWALI) Kota Makassar Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Salah satu yang dijelaskan yakni target 30 persen pengurangan sampah dari 70 persen penanganan.
Sahar mengakui keberadaan sampah plastik memang sulit dibendung. Hal ini sebenarnya bukan masalah ketika sampah plastik ini bisa masuk ke bank sampah karena masih bisa didaur ulang. Masalahnya ketika sampah plastik itu langsung masuk ke Tempat Pembuangan Air (TPA).
Paling parah ketika sampah plastik dibuang ke laut. Sampah plastik yang sudah masuk laut dan terkontaminasi air asin sudah tidak bisa lagi dimasukkan ke pabrik plastik.
"Plastik sebenarnya tidak masalah. Yang masalah itu kalau tidak dikelola. Karena plastik ini bahan baku untuk industri. Kenapa Indonesia mengimpor sampah plastik karena 80 persen sampah dari daratan itu larinya ke laut," katanya.
Baca Juga: 3 Calon Investor Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik Makassar
Baca Juga: Danny Pomanto: PSEL Makassar Industri Pengolahan Sampah bukan TPA