TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disdag Sulsel Klaim Suplai Minyak Goreng Mulai Normal

Namun minyak goreng masih kosong di toko

ilustrasi minyak goreng. (IDN Times/Sunariyah)

Makassar, IDN Times - Dinas Perdagangan (Disdag) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengklaim stok minyak goreng kemasan di tingkat distributor mulai normal. Hal ini diketahui setelah adanya pemantauan di gudang-gudang distributor.

Salah satu gudang yang dipantau adalah gudang milik Mitra Jaya Abadi. Seperti diketahui, stok minyak goreng sempat menghilang beberapa waktu belakangan usai penetapan kebijakan satu harga yaitu Rp14.000.

"Yang saya lakukan ini adalah pemantauan. Kan menghilang ini semua. Saya langsung ketemu dengan Mitra Jaya Abadi. Di sini kurang lebih sekitar 30.000 liter minyak goreng," kata Ashari, Kamis (3/2/2022).

1. Suplai minyak goreng tertahan karena rafaksi

Ilustrasi minyak goreng di supermarket (IDN Times/Silviana)

Ashari mengatakan suplai minyak goreng tertahan karena ada penghitungan rafaksi. Rafaksi adalah perhitungan selisih harga asli dan harga yang ditetapkan pemerintah. Selisih itu nantinya yang akan ditanggung oleh pemerintah.

Perhitungan selain harga tersebut diakui Ashari telah rampung dan telah dibayarkan. Sehingga suplai minyak goreng ke pihak distributor mulai normal.

"Jadi sementara perhitungan rafaksinya. Mulai hari Senin mereka sudah didistribusikan. Setiap PO (purchase order) mereka sudah bayarkan semua," katanya.

2. Distribusi minyak goreng belum merata

Ilustrasi minyak goreng di supermarket (IDN Times/Sunariyah)

Dari pantauan IDN Times, minyak goreng masih kosong di beberapa minimarket maupun toko retail. Ashari berdalih hal ini masih lumrah terjadi. Karena sebelumnya memang terjadi kelangkaan minyak goreng di mana-mana.

"Jadi memang tidak semua retail ini yang mendapatkan suplai. Saya sudah hubungi Aprindo agar menyampaikan ke teman-teman retail secepatnya mengirimkan PO," katanya.

Berita Terkini Lainnya