BEM Unhas Tolak Segala Bentuk Kekerasan dan Penindasan di Kampus
Mahasiswa baru juga harus berani speak up
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menyatakan, pihaknya menentang segala bentuk tindak kekerasan di lingkungan kampus. Baik itu kekerasan fisik terlebih kekerasan seksual.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua BEM Unhas Periode 2021-2022, Imam Mobilingo, saat menjadi pembicara pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Baruga A.P Pettarani pada Selasa, 16 Agustus 2022.
Kegiatan itu diikuti oleh 7.416 mahasiswa baru Universitas Hasanuddin yang hadir secara langsung di Baruga A.P Pettarani maupun yang hadir melalui aplikasi Zoom.
"BEM UNHAS menolak segala bentuk tindak kekerasan dan penindasan yang terjadi di tingkat universitas maupun fakultas," kata Imam dalam keterangannya, Rabu (17/8/2022).
1. Kekerasan di kampus isu lama yang terus berlanjut
Imam pun memperkenalkan kepada mahasiswa mengenai BEM UNHAS dan kondisi lembaga kemahasiswaan saat ini, yang masih banyak memiliki dinamika di dalamnya. Salah satu yang paling sering disorot adalah sistem pengaderan kampus dan pelecehan seksual.
"Segala bentuk tindak kekerasan dan penindasan dalam dunia kampus selalu saja menjadi perbincangan dari masa ke masa tanpa adanya tindak lanjut, khususnya yang terjadi pada mahasiswa di ranah fakultas, baik dari segi pengaderan maupun dari segi pelecehan seksual yang kerap kali dialami oleh mahasiswa perempuan" katanya.
Baca Juga: 4.241 Orang Lulus Jalur SBMPTN Unhas 2022, Selamat!
Baca Juga: Yustin Parera Mahasiswa FISIP Unhas Terpilih Jadi Ketua PMKRI Makassar