Antisipasi Kekeringan Sawah, Sulsel Benahi Irigasi Pertanian
Siapkan pangan alternatif dan mempercepat masa tanam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Cuaca panas ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia saat ini dikhawatirkan berdampak pada kekeringan sawah petani. Karenanya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui dinas terkait harus mengantisipasi ancaman kekeringan ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulsel, Imran Jausi, mengatakan pihaknya telah membenahi sistem pengairan agar sawah petani tak terlalu terdampak kekeringan saat puncak musim kemarau nanti. Hal ini telah dimulai sejak tahun lalu.
"Sejak tahun kemarin membenahi penyediaan air melalui daerah irigasi, pembuatan sumur-sumur, atau embung karena memang kalau kita melihat secara tantangan itu kan sangat butuh banyak air," kata Imran, melalui telepon, Jumat (5/5/2023).
1. Bergantung pada ketersediaan sumber daya air
Imran mengatakan masalah iklim ini tidak dapat dihindari namun dampaknya bisa diantisipasi. Terlebih lagi, sawah di Sulsel rata masih sawah non teknis seperti sawah tadah hujan yakni sawah yang sistem pengairannya bergantung pada hujan.
Dengan demikian, tidak ada pilihan lain kecuali membenahi sistem irigasi, kantong-kantong air, sumur dan embung. Pembenahan sistem pengairan ini juga sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya air.
"Karena itulah yang menjadi kantong-kantong air. Kalau yang kami perbaiki adalah saluran tersiernya. Tapi apapun yang diperbaiki, kalau airnya tidak ada kan tidak ada juga gunanya," kata Imran.
Baca Juga: Suhu Panas Di Jatim, Dipastikan Bukan karena Gelombang Panas Asia