TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taufan Pawe Gantikan Nurdin Halid sebagai Ketua Golkar Sulsel

Taufan Pawe dipilih melalui musyawarah mufakat

Taufan Pawe. (Instagram/golkar.indonesia)

Makassar, IDN Times – Wali Kota Parepare Taufan Pawe menggantikan Nurdin Halid sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Sulawesi Selatan. Dia terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah X Golkar Sulsel, yang digelar di Jakarta, Jumat malam (7/8/2020).

Taufan Pawe dipilih melalui musyawarah mufakat. Taufan menjadi calon bersama tiga kader lain, yakni Supriansa, Hamka B Kady, dan Syamsuddin Hamid. Taufan menjadi ketua untuk periode jabatan 2020-2025.

"Karena ada 5 asas di Partai Golkar. Asas demokrasi, Pancasila, dan kekeluargaan-kegotongroyongan. Asas ini yang kita gunakan. Kedua, dalam proses pengambilan keputusan, diprioritaskan musyawarah mufakat. Jadi ini tidak ada yang dilanggar," kata Nurdin dalam rilis yang diterima IDN Times, Jumat.

Baca Juga: 4 Kandidat Ketua Golkar Sulsel, Ketum Airlangga Hartarto Penentu

1. Para calon juga sepakat memilih Taufan Pawe

Instagram/golkar.indonesia

Peserta Musda Golkar Sulsel memutuskan memilih ketua DPD lewat cara musyawarah, bukan pemungutan suara. Sedianya, setelah diputuskan ada empat calon, Ketua Umum Airlangga Hartarto diminta memilih salah satunya. Namun Airlangga meminta pemilihan ketua dikembalikan kepada peserta Musda.

Setelah bermusyawarah, tiga calon lain sepakat memilih Taufan Pawe sebagai suksesor Nurdin Halid. Supriansa mengatakan, pemilihan berjalan lancer.

”Kita musyawarah mufakat, dan kita sepakat memilih pak Taufan Pawe. Tentu itu melalui berbagai pertimbangan yang matang, untuk kebesaran Golkar ke depan,” ucap Supriansa.

2. Cara musyawarah dipilih sejak awal

Instagram/golkar.indonesia

 

Golkar Sulsel menggelar Musda X di Jakarta sejak Kamis malam, 6 Agustus 2020. Sejak acara dimulai, para peserta sudah bersepakat agar pemilihan ketua ditempuh lewat musyawarah mufakat.

Wakil Ketua DPP Golkar, Roem Kono, dalam sambutannya saat itu juga menekankan agar musyawarah bisa berakhir mufakat. Dia, mewakili Airlangga, tidak ingin kegiatan menimbulkan gejolak.

"Pesan ketua umum menonjolkan musyawarah mufakat. Munas saja kemarin terpilih secara musyawarah mufakat, masa kita DPD I dan DPD II mau voting," kata Roem Kono. 

Baca Juga: Cegah Penyusup, Panitia Periksa Ketat Peserta Musda Golkar Sulsel

Berita Terkini Lainnya